Saturday, January 26, 2013

ROAD TO BE AN UMMU; KOK BELUM HAMIL JUGA YAH?




Jakarta, 30 Oktober 2013

Rasanya setiap orang yang sudah menikah tahap berikutnya adalah memperoleh ANAK.  Kirain, saya dan suami juga akan sama ‘mudahnya’ dengan pasangan lain, sehabis menikah, hanya ‘kosong’ beberapa bulan lalu saya segera hamil.  Karena  sejarah kedua kakak saya begitu, nggak lama menikah mereka langsung hamil.  Tapi berjalannya waktu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, eh kok saya tak juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Setahun pernikahan lewat, kami-pun mulai mengunjungi dokter, siapa tau memang ada yang harus dibenahi yang bisa jadi menghambat proses datangnya kehamilan. Berbagai ikhtiar kami jalankan, bukan cuma kedokter bahkan coba-coba akupuntur ke SiNSE segala, tapi hehehe..nggak tuntas, karena efek mual-mual yang saya alami membuat saya kurang merasa nyaman dan yakin.  Ikhtiar nggak cuma di Indonesia, ketika suami saya tugas belajar ke Brisbane-Australia kami juga berusaha berobat ke dokter disana, tes Labolatorium ina-itu.  Tapi jujur…dari semua ikhtiar, mungkin kami kurang maksimal, kurang tuntas.  Bisa jadi..karena itu juga kali yah HASIL-nya belum keliatan bahkan hingga usia perkawinan menjelang 4 tahun.

Awalnya santai, “Ah masih setahun pernikahan”, “Baru juga dua tahun”.  Apalagi kami ‘menganut’ dan percaya RIZKI SUDAH DIATUR ALLAH termasuk soal anak kapan datangnya ALLAH SUBHANALLAHU WATA’ALA lebih tahu waktu terbaik, jadi tak begitu menjadi kegusaran besar.  Cuma, kadang gerah juga dengan pertanyan orang-orang; “Gimana sudah isi belum?”, “Kok belum juga sih?”.  Lha mana saya tahu kenapa belum, kami juga sudah usaha gitu lho! 

Kadang mengerti, wajar lah mengapa orang bertanya, biasa banget kalau sudah bermah tangga kemudian yang jadi pertanyaan adalah soal anak, tapi kadang jenis pertanyaannya itu lho yang membuat hati agak mangkel.  Kalau sudah begitu suami saya selalu mengingatkan agar nggak usah diambil hati pertanyaan atau pernyataan orang, anggap saja itu doa dari mereka. Aamiin.  Dan akhirnya saya sudah bisa cuek itik sama pertanyaan-pertanyaan orang.  Sudah bisa lebih positif menanggapinya.

Kalau soal pertanyaan orang-orang pada akhirnya bisa saya lalui, dikuatkan dukungan suami juga.  Tapi saya tidak bisa membohongi diri sendiri, sedihnya hati ini dikala mengetahui orang-orang terdekat borongan pada hamil.  Suatu waktu, kakak saya dan 3 orang sepupu dekat saya berbarengan HAMIL .  Benar-benar BERSAMAAN, paling hanya beda hitungan minggu untuk usia kandungan mereka.  Bayangkan, misal baru kemarin saya dapat kabar sepupu yang satu hamil, hari ini sepupu yang satunya lagi, besoknya kakak saya ‘ngabarin dia juga hamil anak ketiga, eh lusanya sepupu yang baru saja kawin kasih kabar juga sudah telat mens alias lagi hamil.  DANG!  CAN’T YOU IMAGINE HOW I FELT?  Senang sudah pasti lah, namanya saudara bahagia, masa’ nggak ikut bahagia.  Tapi ada sentimental lain di hati saya berteriak ‘Iri’, ENAK BANGET MEREKA BISA LANGSUNG HAMIL…SAYA KAPAAAAN? Alhasil saya cuma bisa nangis sendirian di dalam kamar, sedih dan senang semua campur jadi satu.  Tapi…75% saya sedih abis, makin menyadari sudah bertahun-tahun tapi saya tidak juga ada tanda-tanda hamil, disaat orang-orang dengan mudahnya, kenapa saya begitu sulitnya? Berjuta pertanyaan menggelayut, yang saya sendiri nggak tahu apa jawabannya.  Karena memang cuma ALLAH yang tahu KAPAN. 

“YA ALLAH…SAYA INGIN SEKALI PUNYA ANAK! *Cuma bisa nangis*


No comments:

Post a Comment