Thursday, December 19, 2013

Mau Bahagia? Ini Kuncinya!

Saya suka sekali petuah dibawah ini.  Smoga bisa bermanfaat juga bagi pembaca blog saya sekalian yah!

Kebahagiaan jangan diukur dari apa-apa yang belum kita miliki sekalipun itu harapan kita.  Karena belum tentu keinginan yang belum ada itu memang sesuai untuk kebutuhan diri kita.  Tidak selamanya baik itu baik untuk kita, malah bisa jadi sebaliknya sesuatu yang buruk bisa menjadi sesuatu yang baik bagi kita. 

Jika ingin merasakan bahagia sesungguhnya, maka tanamkan rasa syukur segenap hati.  Rasa syukur adalah menerima dan menikmati apa-apa yang sudah ada, segala hal yang dikirimkan Allah Ta'ala untuk kita.  Karena sudah pasti ketentuan Allah adalah segala hal yang terbaik untuk kita meski kadang tidak sesuai harapan kita.  Balik lagi pernyataan di atas, ingat bahwa sesuatu yang baik menurut kita tidak selamanya memang baik untuk kita.  

Jadi...bahagia itu enjoy our life NOW in (not only) good and right way, indeed! Alias NIKMATI HIDUP KITA SAAT INI secara baik dan benar (baik doang juga nggak cukup!).

Nggak usah terlalu musingin hal kemarin-kemarin, tapi jadikan masa lalu sebagai pelajaran.  
Bahwa hari ini refleksi dari masa lalu, jika hari ini SAYA MASIH DI LEVEL A, mungkin karena usahanya masih MINUS A.  Jika ingin lebih baik ke hasil LEVEL YANG LEBIH TINGGI, so...usaha kita harus lebih dari masa lalu di minus A, minimal A+, terus positif dan terus positif lagi. 

Nah!  Pada setiap proses kehidupan berusaha day by day itu lah rasa syukur nggak boleh lepas, harus selalu jadi bagian diri.  Karena menikmati setiap langkah hidup itu lah bagian dari kebahagiaan. 

For example :
Sepasang suami istri yang sudah lama menikah, belum juga dikaruniai anak.  Namun, beberapa aspek kehidupan lain telah terpenuhi.  Misal : keluarga dari masing-masing pihak hidup damai tentram, nggak ada konflik antar menantu-mertua.  Kehidupan sosial baik, materi tidak kekurangan meski belum bisa dikategorikan berlebihan, bisa makan enak di resto ternama meski nggak tiap minggu juga, bisa berwirausaha sendiri bukan sebagai karyawan kantoran alias jadi bos untuk diri sendiri, bisa jalan-jalan berdua sama suami dalam dan luar negeri.  Kurang apa coba? (BTW, AM I CURCOL? Hehehehe...)

So...belum adanya anak-anak diantara mereka rasanya tidak mengurangi rasa bahagia pada tahapan sebagai suami-istri dengan kehidupan pendukung lain-lain tadi yang sepertinya sudah lebih dari kategori membahagiakan.  Itu kalau ada rasa syukur.

Tapi..kalau ada anak-anak, bukannya lebih bahagia?   Berbahagia yang berbeda bukan soal lebih bahagia atau kurang bahagia.  Tentu saja bahagia pada tahapan hidup berdua saja dengan suami/istri dengan tahapan berkeluarga ada anak-anak, ada nilai kebahagiaan masing-masing yang berbeda 'value-nya.  Bukankah hidup memang terdiri berbagai tahapan?  Begitu juga kebahagiaan.

Nah!  intinya...bahagia itu BUKAN tercapai pada satu titik poin tertentu saja.  Bukan seperti ini : hidup akan bahagia jika sudah menikah (apa kabar yang belum menikah terus dikatakan nggak bahagia gitu?); Bahagia itu jika menjabat posisi TOP MANAGER sebuah perusahaan besar (Helloooo! Being an enterpreneur tuh cool and happy berats lho!); Bahagia itu kalau sudah bisa beli mobil sendiri (Ehemmm yang punya motor juga bisa jalan-jalan Jakarta kok yah tetep bikin HAPPY!).  NGGAK GITU JUGA KALLLEEE!
Bahagia akan selalu ada pada setiap tahapan hidup, tergantung bagaimana kita menilai bahagia itu sendiri, tentunya dengan tidak melupakan RASA SYUKUR!

Mak Dar It alias Maka Dari Itu....BERSYUKUR lah selalu!
Alhamdulillah!

Wassalam
JeungRirie


Tuesday, December 17, 2013

PROLOG of My Novel's Project

Bismillahirrohmaanirrohiim

Inssya Allah saya akan kembali menulis, melantunkan melodi untaian kata-kata, bermimpi dalam torehan tinta pada kertas.  Kali ini berlatar belakang pengalaman sendiri dibalut sedikit dan banyak improfisasi.  Semoga bisa berbgai secara positif dan menebar manfaat, Aamiin.

Doakan saya tidak terjebak dalam 'kemalasan' menyelesaikannya yah!


PROLOG
(NOVEL : PERMATA HATI-Kerinduan hati perempuan-


Kehidupan layaknya sebuah perjalanan darat, adakalanya berjalan landai, ada kalanya mendaki bukit, kadang halus bak jalanan beraspal atau kadang banyak terjal menghadang.  Kadang kita harus menekan gas sekencang mungkin agar bisa segera mencapai tujuan atau justru harus sedikit bersabar dalam pijakan rem, karena terburu-buru juga tak selamanya baik. 

Begitu pun perjalanan kita dalam kehidupan yang tak selalu mulus juga tidak bisa dihindari dari pelbagai tahapan.  Tahapan-tahapan yang mau tidak mau harus dihadapi meski kadang tak sesuai harapan.  Setiap tahapan yang berlaku umum dimanapun.  Hanya soal waktu dan takdir saja yang membedakan.

Masa anak-anak memasuki tahapan remaja yang kemudian masuk dalam tahapan dewasa dimana dimulainya perjalanan kehidupan sesungguhnya.  Tantangan kehidupan dimulai saat kita mulai memasuki usia dewasa kita diberi pertanyaan oleh alam, KAPAN MENIKAH?  Bukan pertanyaan yang mudah bukan?  Jika sudah ada calonnya mungkin tinggal menyebutkan bulan perkiraan, jika masih di awang-awang tentu hanya bisa menjawab dengan senyuman, itu pun kadang bisa senyuman terpaksa.  Kita kan hanya manusia biasa, mana kita tahu kapan waktu akan menikah.  Tapi itu sesuatu yang normal, karena bukankah setiap manusia dewasa pada akhirnya memang selayaknya memiliki pasangan hidup yang ditautkan dalam sebuah ikatan yang disebut pernikahan?

Apabila pertanyaan atas “Kapan menikah?” sudah ada jawaban, maka bukan berarti ujian kehidupan telah berakhir.  Akan ada berjuta pertanyaan yang tiada akan berhenti meski sudah terjawab pada satu tahapan, bersiaplah pada pertanyaan selanjutnya yang kadang sulit sekali dijawab.  Bahkan kadang (atau mungkin banyak) harus dijawab melalui tangis air  mata.   Pertanyaan selanjutnya adalah “SUDAH PUNYA BERAPA ANAK?”.

Untuk pasangan yang baru menikah dan langsung dikaruniai kehamilan dan kemudian menjelma menjadi sosok yang disebut anak bukanlah pertanyaan sulit, “Alhamdulillah sudah satu” atau “langsung dikasih kembar nih!”.  Nampak indah sekali bukan?  Pertanyaan ujian kehidupan pada tahapan ini tidaklah terlalu sulit.

Lalu…apa kabar dengan pasangan yang perjalanan rumah tangganya tidak semulus pasangan-pasangan pada umumnya seperti itu?  Pasangan yang harus menanti tidak dalam waktu yang cepat, harus menunggu dalam tempo waktu yang tak ada yang bisa memastikan berapa lama.  Hanya Sang khalik-Allah-lah yang tahu.

Pada tahapan khusus ini adalah tahapan yang sungguh tidak mudah, baik bagi si istri maupun si suami.  Karena setiap pasangan yang menikah pada akhirnya tentu juga bertujuan memiliki keturunan, kehadiran anak-anak yang merupakan peleburan cinta dan kasih kedua orang tuanya.  Merindukan kehadiran tangis bayi memekik telinga yang pasti terasa bak lantunan melodi. 

Namun apa daya, ujian kan memang tak selalu mudah.  Pasangan-pasangan khusus tersebut harus sedikit atau…harus banyak bersabar dalam penantian.  Bisa jadi, Tuhan ingin melihat sejauh mana kekuatan kita dalam berusaha dan menanti. 

Meski kadang hampir jatuh dalam kubangan putus asa.  Sungguh tidak mudah menghadapi kenyataan bahwa ujian kehidupan berumah tangga salah satunya menanti yang dinanti, yang pasangan lain bisa dengan mudahnya, baru menikah langsung ‘jadi’, sementara ada yang harus menanti bertahun-tahun berteman dengan waktu dan rasa sabar. 

Tak jarang air mata jadi teman setia, saksi betapa keras keinginan menanti jawaban ‘itu’ tiba.  Kapan?  Wallahu’ama, hanya Allah yang tahu.

Dan, seperti janji Tuhan pada hambaNya, setiap ujian adalah sesuai kesanggupan manusianya.   Dia hanya minta manusia berusaha, bersabar dan berdoa.  Semoga…pada waktunya nanti Kau izinkan kami-kami, para pasangan yang menanti dengan kesungguhan, Kau izinkan memeluk penerus-penerus sedarah kami Ya Robb!  Memeluk anak-anak kami yang hadir atas restu dan izinMu, Aamiin Yaa Robb!

Thursday, December 12, 2013

Sosok sukses itu?

"Kesuksesan bukan tentang kuantitas/jumlah semata, tapi seberapa besar kita bisa menginspirasi orang lain"

Saya terenyuh dan terdiam saat membaca quote tersebut suatu hari. Simple  tapi penuh makna. SETUJUH PISAN EUY!

Jamak banget kalau kita sering mengagumi seseorang karena definisi kesuksesan yang cenderung nominalisasi, kuantitas seperti jabatan, gaji besar, omset tinggi,  jenjang karir bagus, dan sebagainya. Tentu tidak ada yang salah, hanya saja tentu kesuksesan jadi begitu sempit jika orang sukses hanya dikategorikan si kaya, si terkenal, si Pemilik usaha omset sekian ratus juga atau miliar.

Sukses tidak semata-mata nilai fisik tapi juga lahiriah. Ini versi saya. Bahwa seperti kata quote diatas, bahwa nilai sukses sesungguhnya bukan hasil fisik tapi adalah seberapa besar kita mampu/bisa menginspirasi orang lain secara positif dari apa yang kita lakukan atau berikan.

Mario Teguh saya anggap sukses karena beliau mampu menginspirasi orang melalui tutur kata yang santun, lembut dan motivated!  Oki Setyana Dewi-artis dan juga penulis yang istiqomah berpenampilan sesuai suariat Islam saya kategorikan sukses karena mampu menginspirasi banyak muslimah untuk tetap pada komtimen yaitu Istiqomah berhijab syari di lingkungannya apapun tapi karyanya tetap diterima kalangan manapun.  Muhammad Assad penulis NOTE FROM QATAR sukses mampu menginspirasi banyak anak muda untuk berkarya selagi muda.  Dan masih banyak orang sukses lainnya yang menginspirasi memberikan banyak manfaat dari nilai yang mereka berikan bukan dari nilai apa yang mereka hasilkan.

Saya anggap mereka sukses bukan karena besarnya nilai jasa untuk mengundang seorang Mario Teguh yang konon bisa puluhan juga untuk 1 jam bicara (tapi worthed lah dengan kualitas diri beliau), tapi karena siapa sih yang tidak terpukau dengan cara beliau memotivasi, buktinya beliau laku diundang dimana-mana karena berarti dianggap mampu menginspirasi orang lain hanya dengan berkata-kata which IS tidak mudah lho. Coba aja pidato1 jam di acara RT tanpa membuat tamu bosan ! Mikir kan?

Oki Setyana Dewi saya anggap sukses bukan karena eksis main sinetron atau terkenalnya dia, tapi karena dia sungguh dia telah membuat banyak muslimah meningkat percaya dirinya meski dengan berhijab lebar berbaju longgar yang mungkin jauh dari sisi fasih in trend mode tapi kaya akan karya, buktinya bukunya banyak dicari pembaca muslimah alias laris manis.  Begitu juga dengan tokoh-tokoh lain yang saya sebut diatas tak kalah menginspirasi melalui sepak terjang mereka memberi manfaat bagi orang lain,

Jadi bukan berapa kekayaan Mario Teguh, Apa sinetron atau film Oki Setyana Dewi, bukan pula berap keuntungan usaha seorang anak muda belum 30 tahun tapi sudah punya usaha sendiri jadi penulis pulak! Bukan itu saudara-saudara! Tapi kesuksesan mereka dimata saya karena mereka adalah sedikit dari contoh orang sukses yang mampu menginspirasi banyak orang termasuk saya untuk Berfikir atau bertindak secara positif dan memberi manfaat bagi orang lain seperti apa yang mereka lakukan dan berikan.

Bukankah Rasulullah mengajarkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat?

Nah! Sosok paling menginspirasi adalah seorang Rasulullah, Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam.  Beliaulah sosok paling sukses di dunia. Kemulian beliau sebagai seorang hamba Allah semakin mengukuhkan bahwa tak salah ditakdirkan sebagai Rasul Allah Ta'ala.  Banyak hal bahkan hampir seluruh bagian dari diri beliau menginspirasi karena selalu berorientasi pada memberi manfaat.

Beliau menginspirasi bukan karena berapa banyak penyebaran agama Islam di dunia, tapi karena beliau seorang pejuang yang tiada kelemahan, tiada keluh, tiada patah arang/asa.  Selalu apapun yang dilakukannya diperuntukkan bagi umatnya dengan tetap pada komitmennya pada Allah Azza Wajalla.

Semoga kita bisa menjadi orang-orang bermanfaat bagi orang banyak minimal mampu menginspirasi orang lain dari tindakan-tindakan positif kita.  Aamiin! Mari berkarya!

Yuk belajar dari yang

Wednesday, December 4, 2013

Islam: Akidah-Syariah-Ahlak

Kemarin hari Rabu, seperti biasa saya mengikuti kajian rutin di rumah teman. Berikut salah satu kutipan ilmu yang penting banget untuk dibagikan.  Kajian sih sebenarnya bertemakan IMAN PADA ALLAH.  Tetapi sebagai mukadimah Ustadz membahas sedikit tentang Islam secara umum, dan ini poin yang saya sebut penting tapi untuk dibagikan.

Islam terbagi menjadi 3 point :

- Akidah yang bersih : bersih dari hal-hal menyekutukan Allah Ta'ala (No Syirik).
- Syariah : menjalankan kehidupan sesuai syariah Islam yaitu firman Allah dalam AL-Quran & petunjuk Rasul yang disabdakan ya melalui Hadist.
- Ahlak : Umat Islam sesungguhnya adalah yang berakhlak baik, baik itu mencakup Ahlak terhadap Allah (habblumminallah) maupun kepada manusia (manusia).

Secara keseluruhan sebagai umat Islam seharusnya memiliki ketiga point diatas yaitu berakidah yang bersih; tidak percaya ramalan bintang termasuk di dalamnya lho. Menjalani kehidupan sesuai SYARIAT ISLAM; sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Quran dan Hadist serta berakhlak yang baik seperti santun bertutur kata, tidak sombong, tidak menggosip meski cuma nonton infotaiment, menjaga silaturahmi dan sebagainya.

Ada tipe muslim yang dia hanya meyakini Allah sebagai satu-satunya pencipta, tidak percaya dukun/sejenisnya, berarti berakidah bersih.  Namun tidak menjalankan syariat agama yang seharusnya, cara shalatnya masih ngasal, laki-laki tidak sholat ke mesjid (Hey! Tahukah kamu laki-laki wajib sholat ke mesjid?), wanita tidak menutup auratnya sesuai syari (paha & ketiak obral kemana-mana), berarti secara syariah belum benar.  Meskipun dia berakhlak baik; ramah pada setiap orang, sering bersedekah, santun bertutur kata, tidak suka menggunjingkan orang. Kemana syariahnya?

Ada juga tipikal yang berakidah hanya pada Allah Subhanallahu wata'ala; tidak menjalankan ritual-ritual adat budaya (menentukan hari baik untuk pernikahan termasuk perbuatan Syirik lho), menjalankannya kehidupan sesuai Syariat Islam yang tercantum dalam Quran & Hadist; menutup aurat secara syari, laki-laki memelihara jenggot.  Namun berakhlak tidak baik; masih suka membicarakan aib orang (nonton infotainment termasuk lho gibah lho), bertutur kata kasar, sombong, mengeksklusifkan diri.  Nah kemana Ahlaknya?

Jadi...kalau misalnya ada muslimah berjilbab tapi masih suka bergosip,
"Idih! Ga sayang sama jilbabnya masih suka ngomongin orang!".  
JANGAN salahkan jilbabnya, IT IS TWO DOFFERENT THINGS SISTA!Dengan jilbabnya berarti dia sudah menjalankan Islam sesuai syariah, nah negative side-nya yang gossiper itu kan soal Ahlaknya. SYARIAH Islam yang dijalankannya sudah benar, AHLAKNYA yang belum benar, baru kelihatan kan itu ternyata 2 hal berbeda?
Lebih buruk sudah tidak berjilbab eh masih suka nonton infotainment plus membicarakan aib temannya sendiri, IT IS TOTALLY WORSE!  So..mari kita tutup aurat dengan benar dan juga kita perbaiki Ahlak kita. Keren yah! Eh tentunya jangan syirik, dosa besar, pokoknya JUST ALLAH AZZA WAJALLA!

WOW! Membaca detil dan mencoba memaknai poin-poin diatas ternyata kita masih jauh dari Islam sebenarnya yah? Astagfirullah!  Yuk sama-sama kita perbaiki diri menjadi insan muslim yang lebih baik hari ke hari, aamiin.  InsyaAllah.

Jeungririe 

Jadi, kalau Muslim sebenarnya haruslah mencakup tiga poin diatas yah? Sudah sanggup kan kita?

Tuesday, December 3, 2013

Bule yang Muslim

Dua hari yang lalu saya pergi ke sebuah toko buku di Mall Ambasador. Setelah keliling sana-sini akhirnya saya nemplok di rak bagian buku-buku Islam. Baru saja membelokkan tubuh ke bagian rak tentang doa-doa, tiba-tiba seorang pria bule berambut semi hitam bercampur uban menyapa saya dengan logat Inggris tulennya (ya iyalah namanya juga bule! :p).

"Excuse me! Do You Know where do I can get the english version of This Book?", tanyanya sambil menunjukkan buku kecil berjudul PANDUAN DOA HAJI & UMROH. Seketika saya ter-amazed (bahasa apa pula ini). Maksudnya saya terkejut terpesona, bule tapi kok menanyakan buku Islam, Ah dia pasti mualaf karena menikah sama orang Indonesia nih! Tebak saya sok yakinnya.

Sayapun kemudian mencoba menjawab bahwa (sepertiya sih) tidak ada versi bahasa Inggrisnya dari buku yang dia maksud di toko buku ini untuk buku agama Islam, kecuali di toko buku satunya lagi tak jauh dari toko buku yang sedang kami kunjungi yang memang menyediakan buku-buku Islam berbahasa Inggris (Namanya Dakwah Corner di Mall Ambasador yah! *Promo). Meski si Bule sudah mengucapkan terima kasih atas jawaban saya, saya tak mau kehilangan moment, PENASARAN, cacing luar Londo kok ya ngomongin buku Islam?

Akhirnya pertanyaan saya terjawab dari diskusi kecil kami (yang kami lakukan sambil berdiri dicicipi).
Pak Refik - nama Pak Bule itu kemudian saya ketahui adalah. ASLI ISLAM, bukan mualaf apalagi baru belajar Islam. I WAS MUSLIM SINCE I WAS BORN! Jawabnya diplomatis.

Bagaimana saya tidak surprised? Bertemu langsung bule asli kebangsaan Australia ternyata beragama sama dengan saya. Pasalnya wajahnya bule banget bukan ke-Arab-Arab-an atau India-India-an (lho India juga banyak pemeluk Islam kan?). Mungkin adanya darah Turky dari buyut-buyutnya (cerita si Bule) yang membuat dia dan keluarganya Islam sejak awal layaknya kita.  berbahagia lah kita atas hidayah terbesar dari Allah yaitu menjadi Islam sejak lahir, wallahu'alam.

Mungkin bagi orang lain membaca cerita saya ini, It's just a simple thing and story. Tapi bagi saya pengalaman yang unik dan luar biasa.  Bertemu dengan sesama saudara muslim terutama dari benua lain adalah salah satu hal yang selalu menjadi daya tarik untuk saya, banyak cerita, banyak pengalaman dan biasa jadi ilmu.

Seperti dengan Pak Refik, I got knowledge bahwa Iman dan Islam adalah pagar kita untuk Istiqomah ibadah di manapun kita berada.  Meski dilingkungan minoritas sekalipun. ALLAH & RASULULLAH! Ujarnya sambil menunjukkan jarinya ke dadanya.

Pembicaraan kami akhirnya ditutup dengan sesi Pak Refik menunjukkan foto-foto keluarganya di telepon genggamnya. Tak ketinggalan beberapa foto dia melayani tamu-tamu Asia yang berkunjung ke kotanya di Melbourne. "Come and visit us! We are muslim, we are family!", ujarnya sebelum salam perpisahan kami.

ASSALAMMU'ALAIKUM! Salamnya dan berlalu.
WA'ALAIKUMUSSALAM Sir! Balas saya dan kamipun berpisah.

Jeungririe

Be positive, Yuk!


Doing all good and right things 'cause of Allah Ta'ala.

Sungguh salah besar orang yang menduga saya berpuasa sunnah karenaa tujuan tertentu selain karena beribadah pada Allah Ta'ala.  Jujur, telinga ini agak panas ketika ada orang yang beranggapan bahwa saya rutin menjalankan puasa sunnah dihubungkan dengan kata yang disebut DIET.

"mau ngurusin badan yah?"
"ah paling juga dia mau turunin berat badan?"
"sering amat puasa? Diet yah?" DANG!

Hellooooo....
FIRST! Jangan ber-suudzon sama orang.

SECOND! Meski saya pernah terobsesi sama diet terus melegalkan secara cara sampai rutinitas agama pun jadi alasan untuk langsing gitu? (It was happened alias duluuuuu).
I am trully understand kalau setiap ibadah kita itu harus niatnya ya hanya karena Allah semata.

THIRD! Cobalah untuk mengapresiasi orang lain secara positif, dan berhentilah melihat orang lain dari sisi jeleknya. *tariknafasdalam

Hikmahnya buat saya dan kita semua, apa yang orang lain lakukan jangan kita berlakukan pada orang lain. Belajar untuk selalu positif dalam menilai orang lain memang tidak mudah, tapi jika tidak dibiasakan mungkin selamanya jadi sulit. So...let's positive thingking about someone else and let's appreciate each other? Asyik kan? ;)

Wassalamualaikum
Jeungririe

Monday, June 24, 2013

Prosesi Pembangunan Rumah mungil kami

Setiap ujian pasti ada hikmahnya! TOTALLY BELIEVE ON IT!

Sejak bulan Desember tahun lalu, saya dan suami sedang dalam proses pembangunan rumah mungil kami di Perumahan Billy & Moon, Pondok Kelapa.  Sejak awal kami begitu bersemangat, maklum akhirnya kami diberikan rizki untuk kemudian hari hidup mandiri di rumah sendiri, Alhamdulillah.

Untuk proses pembvangunannya, kami menggunakan jasa borongan kontraktor yang merupakan rekomendasi dari si arsitektur rumah yang notabene si arsitektur adalah suami dari teman kakak saya.  Awal bekerja sama kami cukup puas karena mendapatkan bentuk design rumah tak jauh berbeda dari yang saya siapkan sejak awal dan si kontraktor yang secara komunikasi bagus cara kerjanya.  Pembangunan awal rumah juga terasa cepat, tau-tau sudah berdiri bangunan dasar.

Sayang, kami memang tak mempunyai cukup waktu untuk intens terhadap pemantauan perkembangan rumah ini dikarenakan beberapa kondisi antara lain kondisi program kehamilan dan akhirnya berujung kehamilan serta kondisi suami yang beberapa kali mendapatkan tigas kantor ke luar negeri.  Jadi sepenuhnya kami percayakan pada laporan dari si kontraktor.  tapi setiap ada waktu kami selalu sempatkan mengontrol, minimal 1-2 minggu sekali.

Namun rupanya pemantauan yang kurang dari kami ini membuat kami akhirnya sadar ada beberapa kondisi yang tidak sesuai kesepatan awal.  Terutama dari segi waktu.  Rasanya sudah berbulan-bulan tapi perubahan demi perubahan belakangan menjadi tidak significant alias kok ya masih begitu-begitu saja.  Kalaupun ada hanya pada beberapa bagian yang harusnya bisa dikerjakan dalam waktu beberapa hari bukan hitungan bulan.  Sementara kami sudah keluar uang melebihi kesepakatan kerjasama.

Pada bulan Juni awal melihat banyak gelagat kurang baik, serta kurangnya tanggung jawab arsitektur yang awalnya memperkenalkan kami dengan team kontraktor (which is dia mengaku satu team).  Masalahnya kami sudah keluar uang 95% lebih, tapi keadaan bangunan masih belum dari 80%.  Dan kami terus dikejar-kejar permintaan uang dari pihak kontaktor, padahal perjanjiannya semestinya baru kami tunaikan 10% tersisa setelah rumah selesai terbangun.  Satu sisi positif, si kontraktor berterus terang membuthkan uang karena dia mengalami kerugian telah ditipu mandor tukang sebelumnya, sehingga dia tidak mempunyai cukup dana untuk menutupi dulu sisa pembangunan, kecuali kami membanyarkan sisa uang pembangunan.  Sementara team lainnya (Si arsitektur) tidak mau ikut bertanggung jawab atau menanggung sementara dengan alasan perjanjian diatas kertas bukan atas nama dia.  Padahal dia yang menerima uang DP pembangunan awal rumah.

Melihat gelagat demi gelagat, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama.  Kami takutkan kesulitan dana membuat pembangunan rumah pada akhirnya tidak maksimal.  Tapi kami hargai kejujuran dari si kontraktor yang sebenarnya selalu menekankan akan tetap bertanggung jawab menyelesaikan pembangunan rumah ini sampai tuntas.

Qadarallah, belum sempat kami sampaikan niat kami tersebut, Innalillahi wainna ilaihi roji'un, si kontraktor berpulang ke Rahmatullah secara mendadak terkena serangan jantung.  Semua tentunya terkejut tak terkecuali kami.  Apalagi saya dan suami yang masih berkomunikasi melalui telepon di ujung telepon pada pagi hari sebelumnya.  bahkan Rahimahullah sempat mendoakan saya diakhir pembicaraan kami di telepon.

Rupanya Allah Subnahanallahu Wata'ala sungguh-sungguh mengabulkan niat kami untuk menyudahi kerjasama tetapi dengan caraNya, cara terbaikNya, Wallahu'alam, chusnudzon saya dan suami.

Sudah, kami ikhlaskan apa yang telah lalu dan terjadi.  Siapa yang menduga akhirnya akan begini?  Memang hanya Allah yang tau soal umur manusia.  Tho memang sejak awal kami mau memutuskan kerjasama ini.  Jadi dengan meninggalnya si kontraktor, makin kuat alasan kami untuk mengambil alih pembangunan rumah ini.

Dan meskipun ada kerugian dari segi dana dan waktu, tapi ikhlaskan semuanya tanpa menuntut apapun dari si ahli waris yaitu sang istri kontraktor.  Kami tambah yakin mengikhlaskan karena iktikad baik dari keluarga Almarhum menghubungi kami memohonkan maaf atas nama sang suami dan membicarakan kelanjutan proyek pemgangunan rumah.

Tidak sampai hati rasanya melihat kondisi sang istri dan anak-anak yang masih kecil.  belum lagi dia dan keluarganya harus menanggung hutang pada para suplier pembangunan rumah kami.  jadi mengikhlaskan hak kami rasanya sudah sangat pas.  Kerugian uang bisa dicari, tapi kalau kehilangan orang yang kita cintai pasti tak mudah dilalui.  Akhirnya kami pun setuju untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan melegalkan perjanjian pemutusan hubungan serta pengambil alihan pembangunan diatas surat perjanjian berkekuatan hukum wa-merking notaris guna menghindari tuntutan tak bertanggung jawab di belakang harinya.  Dan semoga perdamaian ini menjadi bekal amal rahimahullah kontraktor dan kami semua kelak di akhirat, Aamiin Yaa Robb!

Kondisi akhir pembangunan rumah



Setelah urusan dengan kontraktor lama selesai.  Segeralah kami bergerak kembali melanjutkan pembangunan rumah.  Alhamdulillah Allah memudahkan kami mendapatkan pemborong jasa tukang yang baru.  Segi positifnya kami dapat berbagi rizki dengan para tukang yang baru dan dapat memilih bahan-bahan bangunan sesuai selesa karena kali ini kami belanja sendiri untuk proses fisnishing pembangunan rumah.  Sehingga tentu lebih puas.  Dan saya sangat menikmati proses pembelanjaan bahan-bahan bangunan, membeli batu alam untuk dinding, membeli epralatan kamar mandi sesuai selera (tapi juga disesuaikan budget hehehe) dan sebagainya.

Dua buah shower terpilih



Insya Allah jika sesuai perjanjian, sebelum rumah kami sudah dapat diselesaikan, Aamiin.
Doakan yah!

Wassalam
Jeung Ririe

Tuesday, June 11, 2013

Ketika Sabar dan Pasrah Akhirnya Bicara


Suatu masa, saya mendengarkan jeritan hati seorang sahabat.  
Dia bertanya "Sampai mana batas seseorang untuk memohon maaf atas kesalahannya jika tak sedikitpun ada respon balik?".  Ah pertanyaan yang sulit.  Saya tak sanggup menjawab panjang lerbar selain memintanya untuk SABAR dan PASRAH kan sama Allah Subhanallahu Wata'ala, karena DIA-lah yang punya kuasa penuh atas segala apa yang ada di dunia dan akhirat, Wallahu'alam.  Hingga akhirnya jari-jari saya menorehkan tulisanberikut ini yang terinspurasi darinya.  Terimakasih sahabat!


Tak ada yang patut aku sombongkan.
Segala yang kupunya pun semua milikNya.
Kalaupun aku meminta, aku hanya meminta kejujuran.
Bukankah kita bersaudara?

Kalau ada yang miring, tak ada salah saudara membenarkan.
Kalau perlu pecutlah aku jika memang kata-kata indah tak lagi mampu mengingatkanku.
Bukan menggunjingkan dibelakangku.  Meski itu keburukanku yang nyata.

Hingga kemudian aku meledak
Kuakui itu karena emosiku menguasaiku
Dan itu pun bukan pembenaran.  Tetap aku yang salah!

Lantas, sedikit cubitanku itu membuatmu begitu membenciku.  Sehingga secuil kebaikanku pun tak pernah ada artinya bagimu.
Mungkin tak ada apa-apa kasihku yang selama ini kutebar yang bukan berupa materi, bukan uang.

Memang aku salah, dan aku sudah meminta maaf.
Jika itu tak cukup bagimu, biarlah Allah Azza Wajalla yang pada akhirnya menentukan apa hukuman terbaik untukku

Aku hanya berusaha membahagiakan orang-orang terkasihku, meski kadang tidak tepat caraku.
Jika, pelukan yang pernah aku beri tak pernah ada artinya karena cubitanku, maka kuserahkan pada Allah semata.

Tugasku hanya meminta maaf dan memperbaiki.
Karena aku, kamu dan semua manusia bukanlah mahluk sempurna yang tak pernah luput dari salah.

Aku tak mau sombong apalagi angkuh.   Apalah yang kupunya, karena memang aku tak pernah memberi materi besar seperti dia yang lain padamu.
Kalau menurutmu aku menghinamu, mengecilkanmu
Kuyakinkan, semua pradugamu hanya bisikan syetan yang membuat segala suudzon bersemayam di benakmu.

Kalau memang pahlawan bagimu, orang yang pernah menolongmu dengan uang, maka memang aku belum pahlawanmu.  Kalau cinta kasih definisimu karena aku tak pernah menyematkan berlian di kantongmu, maka berarti aku tak pernah mengasihimu.

Tapi…jika ada waktumu, mohon bukalah lembaran-lembaran masa lalu kita.
Lalu tengoklah sedikit, ya sedikit saja, semoga ada kau temukan, bahwa aku pernah melukis warna pelangi di hari-hari kita.  Mungkin tak berkilau berlian, tapi ada dan aku tulus.

Jika tidak cukup juga bagimu atau tak pernah ada artinya juga bagimu…sudahlah, aku pasrahkan pada Allah Subhanallahu Wata’ala!  Insya Allah kelak DIA yang mengetuk pintu hatimu, Wallahu’alam.

Thursday, June 6, 2013

Kesalahan-kesalahan dalam berpenampilan sebagai Muslimah (Be syar'i Please!)

Kesalahan dalam berbusana muslimah:

- Bajunya ketat, pas body (body fit), membentuk body.Longgarkanlah!

- Pake' celana panjang eh nge-pas bin ketat pula.Better wear rok atau baju terusan (dress/gamis/abaya)

- Pake' baju jenis atas-bawah, tp atasannya pendek sepinggang. Klo nunduk,jongkok,bisa ngintip bagian dalam..

- baju atasan pendek ngebentuk body bagian pinggang. Lain hal klo hijabnya gondrong alias panjang se-paha

- Legging dijadikan busana luar(celana), helloo..legging u/ senam atau celana dalaman gamis

- Stop Ilegal Legging!

- Pake' baju tangannya pendek, 3/4, 7/8. Yg boleh nampak itu cm wajah&tangan (yg ada jarinya)

- punggung tangan ke atas itu aurat juga sisters! Haram to be seen!

- Panjang busana ngatung alias diatas mata kaki. Panjangkanlah hingga menyentuh lantai!

- Tidak pakai kaos kaki, kulit kaki telanjang kemana2. Lain hal klo ketutup sepatu. Kaki aurat juga lho

- Inner baju dijadikan pakaian luar. Jangan sebab biasanya kaos inner itu pas badan, ketat.

- Inner kepala (dikenal inner ninja, maroko & sejenisnya) dinampakkan, hanya ditutup sedikit bagian

- Memperlihatkan inner, kerudung lilit sana/i m'p'lihatkan bentuk kepala&sekitarnya

- jadi kerudung jg hrs longgar biar tdk m'bentuk kepala,leher&sekitarnya.Aurat ditutup bkn dibungkus!

- Kerudung dimodel2in macam2, lilit sana, lilit sini. Selain ribet-in kita sendiri, fungsinya jd melenceng.

- Pakaian warna/i tabrak lari,eh kerudung jg aneka motif memusingkan mata.Sederhanalah dlm penampilan

Kesalahan berbusana 2

- Kerudung pendek demi sebuah nama "GAYA"/"FASHION! Panjangkanlah minimal bawah dada

- Lebih panjang lagi lebih 'keren' bin afdhol,klo bs sampai menutupi bagian pinggang (front)&bokong (back)

- Karena bagian pinggang&bokong itu bagian yg mudah terlihat lekukannya krn efek jatuhnya bahan pakaian

- Tidak pakai inner/dalaman kerudung. Rambut2 kcl jadi muncul2 diserat2 bahan kerudung..

- Juga jd menerawangkan rambut kita klo bahan kerudug ngga tebal. Tebalkanlah!

- Tidak ber-inner,poni atas kening (rambut2 kcl) ngintip2. Pakailah inner/dalaman, nah ini baru fungsi inner

- Pakai kerudung yg bahannya tipis menerawang tdk dilipat/double.Biasanya jenis bahan2 sifon (sifon biasa,paris,ceruti)

- yg umum dijual, kerudung segi4 sifon tipis ini tipis sekali,biar sdh dilipat dua jg klo warna muda msh tipis transparan

- Ada jg krn niat biar gede bisa nutup dada,kerudung sifon ini dilipat sedikit di bagian kepala...

- Alhasil,meskipun panjang tapi bawahnya tetap tipis krn tdk di double

- Biar aman, gunakan 2 kerudung sifon, trus dilipat lagi jadi dua, kemudian pilih warna agak2 gelap 

- Kerudung dihiasi macam2 hiasan,bros bunga dikanan,kupu2 nemplok dikepala,kumbang dikiri.Bling2 pening deh!

- Kerudung bermotif berlebihan memancing pandangan.Mis:motif tengkorak,Marlyn monroe (kok produk mati smua?anehnya ini nyata ada!)

Kesalahan hijab 3

- Ada punuk unta dibelakang kepala baik karena efek rambut maupun efek cepol rambut buatan

- Punuk unta diharamkan lho. Hadist Nabi Salallahu alaihi wassalam, wanita punuk unta termasuk golongan neraka.Na'udzubillahiminzalik!

- Klo mmg rambut gondrong bin panjang, ikat di bwh, kepang lalu masukkan kedlm baju blkg,aman!

- Make up tebal merona kayak mau ngelenong! Alis melengkung tak natural.Alis asli dikerok (ini jelas haram)

- MakeUp tebal, pipi merah sentuhan blushOn,bibir mencolok kyk cabe.Please don't!

Apa yg saya tuliskan, peringatan untuk diri saya sendiri sekaligus untuk saudari2 Muslimah sekalian. Kebenaran dari Allah, jika ada yg salah sudah tentu lemahnya saya sebagai manusia. Wassalam

Realisasi Hijab Syar'i


1) Para pakar/Ustad/da'i kyknya sdh srg bahas busana syar'i.Realisasinya gmn sih?

Sblmnya kita bahas dulu syarat2 busana syar'i yuk!Sila tambah/perbaiki jk ada slh!

2) Menutup seluruh tubuh kecuali wajah&tangan. Berarti kaki jg aurat.Menutup bukan membungkus#syar'i

3) Busana longgar, tidak ketat, tidak membentuk badan #syar'i

4) Tebal, Tidak tipis menerawang, tdk transparan, tdk bayang2. Baik busana ataupun kerudungnya.#syar'i

5) Tidak tabarruj, tidak berlebihan, tidak bling2 bin campur wrna/i memusingkan mata #syar'i

6) Trus realisasinya gimana yah? #syar'i

7) Pakaian: gamis longgar, i-line/A-line. Termasuk dibagian lengan+tangan+dada jg longgar.#syar'i

8) Sy dulu "lupa", baju sih longgar eh bagian lengan & tangan ketat,smntr kerudung pendek sebatas dada..

9)...bentuk lengan dan tangan jd nampak jelas. Krn cm kebungkus bukan ketutup #syar'i

10) Gunakan bahan yg tidak terlalu lemas krn cenderung nyeplak bentuk tubuh.

11) Kain katun paling aman dibanding kaos spy tidak nyeplak tadi.#syar'i

12) Kerudung: menutupi dr rambut, kepala sampai minimal bawah dada#syar'i

13) Pastikan jg kerudung menutupi bahu, karena bagian ini berlekuk. #syar'i

14) Jadi biarkanlah kerudung jatuh menutupi seluruhnya tidak b'batas lilitan,lipatan dan sejenisnya#syar'i

15) Usahakan panjang kerudung lebih dalam lagi dr sekedar bawah dada u/ menghindari..

16) efek lekukan2 dr efek busana. Posisi kerudung yg pjg dpt membantu menutupi seandainya sesekali...
17) ...pakaian melekuk/melipat2 hingga lekuk tubuh terlihat. #syar'i

18) Kerudung longgar, besar, panjang jg memudahkan kita u/ sholat saat berada diluar rmh tak memerlukan mukena lg #syar'i

19) Jika panjang kerudung hanya sebatas bawah dada, pastikan busana kita bnr2 longgar.#syar'i

20) Sy pribadi memilih kerudung longgar, besar, panjang. Nyaman, terlindungi dan nyata syarI.#syar'i

21) U/ mobilisasi tinggi better gunakan kerudung praktis,dikenal "Bergo",ga ribet...

22) ..memudahkan pula saat wudhu. Tinggal angkat, wudhu, langsung pasang deh #syar'i

23) Hindari hiasan kerudung,motif&warna/i ngejreng, ditakutkan jatuhnya jd tabarruj. #syar'i

24) Hindari model kerudung yg aneh/macam2, bs menarik perhatian org,ingat fungsi kerudung sbgi hijab...

25) ..y/i menutupi perhiasan (aurat) bkn justru menunjukkan. #syar'i

26) Jgn kreatif ga puguh, u/ apa kreatif tp menyalahi aturan #syar'i?

27) Kerudung jg jangan transparan,hindari bahan yg tipis seperti sifon/ceruti/paris sejenisnya #syar'i

28) Klo tidak di double2 bisa menerawang, bisa2 keliatan bagian leher/lekukan atas tubuh. #syar'i.

29) Kaki jg aurat.Jd panjangkan pakaian bwh hingga menyentuh tanah,kaki tdk terlihat #syar'i

30)Gunakan kaos kaki, m'hindari busana bawah tersingkap jd aurat kaki ttp trjaga #syar'i

31) Jgn anggap remeh soal kaki ya, kaki jg aurat sama wajibnya ditutupi seperti tubuh #syar'i

32) Jangan anggap remeh soal tutup aurat,harus sesuai ketentuan berlaku,klo ga tertolak #syar'i

33) Bukan "yg penting ditutup"! Tapi "TUTUP yg penting!" #syar'i

34) Jangan tunggu HATI DIHIJAB dulu, berarti tunggu hati ditutup?kapan benernya?#syar'i

35) Menutup aurat (SYAR'I) itu WAJIB sama halnya dg WAJIB pd SHOLAT, PUASA. #syar'i

36). Yuk mulai tinggalkan yg sempit2, yg dililit2, putar sana/i. Jadilah Muslimah sebenarnya dlm b'penampilan. #syar'i

38) Monggo bin mangga, ada kritikan&masukan apalagi u/ tampilan busana #syar'i

semoga bermanfaat. Silahkan share supaya makin melebarkan lagi 'virus' #hijabsyar'i

wassalam
JeungRirie

Menghitung Kehidupan

"seperti yang saya tuliskan dalam note facebook"

Aku berusaha menulis seratus kekuranganku, kedukaanku, kesedihanku. 

Kenapa aku begitu, mengapa aku begini?
Kemana inginku itu? Mana mimpiku ini!
Mengapa lukisanku ada haru biru bukan ceria merah jambu?
Mengapa hujanku pilu bukan rintik rinai sore?

Dan terus tanganku menulis dan menuliskan tanya yang hanya bertumpu pada pilu hidupku.

Ternyata...jangankan seratus, aku bahkan terhenti belum pada hitungan sepuluh.

Dan...aku terperangah disaat aku pikir hanya ada 2 genggam tangan kegembiraanku, ternyata aku tak dapat berhenti pada sejuta hitungan sekalipun. Hitungan itu yakin akan tak terhingga & akan terus berlangsung pada episode tak berkesudahan.
Lalu...apakah ada alasanku untuk tak bersyukur?
Alhamdulillah!


Wassalam
JeungRirie

"Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" #hijabsyari

"Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" #hijabsyari

Kemarin saya terinspirasi oleh sebuah quote yang baus seperti diatas.  Melalui quote itu saya rasa pas sekali jika disandingkan pada hal hijab syar'i.  Seperti diketahui meski fenomena berhijab semakin  berkembang, tapi juga tidak bisa dipungkiri 'ajaibnya' cara berhijab para muslimah, termasuk kadang saya juga kok. :D

Seperti celotehan saya seperti biasanya, bahwa sudah semestinyalah kita punya pegangan yang tidak sekedar baik tapi juga BENAR, yaitu bagaimana berhijab yang sesuai syariat.  Berdasarkan pengalaman saya jika dihubungkan dengan quote diatas yaitu "Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" terkait berhijab syar'i, bahwa sesungguhnya bertransformasi diri haruslah dimulai dengan bersegera kemudian membiasakannya.  Tentu membiasakan diri akan hal yang benar yaitu berhijab sesuai syariat.  Dilengkapi dengan memperbaiki perlahan hal-hal  (sudah menjadi kebiasaan sebelumnya) yang kurang tepat atau tidak benar meski kadang ada baiknya.

Jadi...berhijab syar'i itu soal kemauan, kemudian menjadikannya kebiasaan, lama-lama akan menikmati dengan sendirinya, InsyaAllah!

Wassalam
JeungRirie

Efek berkoar soal hijab syari

"Hijab Syar'i!"

Dua kata yang semakin sering saya dengung-dengungkan belakangan ini di berbagai media sosial atas nama saya khususnya.  Intinya saya insya Allah ingin ikut menyiarkan berhijab sesuai syariat agar para muslimah semakin menutup aurat sesuai ketentuan yang Allah Azza Wajalla tetapkan dan di sunnahkan oleh Rasulullah shalallahualaihi wasallam.

Nah sehubungan dengan rutinnya saya memposting hal-hal bernuansa hijab syar'i, baik itu status di facebook, status di twitter, instagram dan sebagainya, rupanya makin mempatenkan diri saya dengan trademark #HIJABSYAR'I.

Tentunya saya berharap akan berpengaruh terhadap saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya yang intens 'berkomunikasi' dunia maya, Aaamiin Yaa Robb. Nah, ada kejadian lucu soal ini.  Mungkin sedikit banyak ada yang kesentil bahkan akhirnya ikut berubah.  Ada juga yang tentu nya masih tutup kuping tutup mata.  Lucunya, sepengamatan saya, ternyata ada juga beberapa dari 'mereka' yang akhirnya 'dituntut' secara tidak langsung berpenampilan (minimal mendekati) syar'i dengan kerudung menjulur hingga bawah dada karena akan bertemu dengan saya.  Begitu bertemu secara tidak sengaja saya temukan masih dengan kondisi not syar'i.  Segi positifnya adalah, setidaknya syiar saya ada sedikit pengaruh meski baru sekedar ketika berhadapan dengan saya.

Mungkin 'mereka' malu jika bertemu dengan perempuan yang getol berkoar soal hijab syar'i ini tapi hijabnya masih melilit leher atau pendek diatas dada.  Yah seharusnya bukan malu terhadap manusia ya, tapi malu sama Allah sehingga memecut kita ntuk selalu taat pada aturan-Nya.  Namun setidaknya masih baguslah ada sedikit kemauan berubah meski pada kondisi tertentu.  Kita doakan saja, semoga berhijab syar'i-nya akan keterusan karena kesadaran pada Ilahi bukan takut atau nggak enak sama manusianya, hehehe...Aamiin!

Hidup hijab syar'i! ;-)



Wassalam
JeungRie


Hijab syar'i instant motif Saliha

Sebenarnya Saya atau Saliha bukan pioner sama bergo model terbaru yang Saliha keluarkan, yaitu bergo instan motif.  Justru saya mendapatkannya dari produk orang lain yang kemudian mengalami sedikit modifikasi sana-sini.



Lho, dalam bisnis mencontek itu diperbolehkan asal tidak plek-plek atau totally.  Bahasa marketingnya ATM; Amati-Tiru-Modifikasi.  begitu jjuga yang saya coba terapkan pada beberapa produk saya ketika saya mati ide untuk mengeluarkan produk terbaru.  Maklum saya masih pemula di dunia ini, jadi kata pakar-pakar bsins cara termudah ya ATM aja dulu.

Nah untuk produk hijab syar'i instant motif-begitu saya menyebut model hijab kali ini, saya tiru model dasarnya kemudian saya perbaiki dari sisi kualitas, yaitu sisi kenyamanan dan design motifnya.  Juga berdasarkanmasukan dari kakak-kakak saya yang lebih dahulu menemukan model ini.
Saya pilih bahan chiffon silk untuk jenis motif dan chiffon cerruti untuk bahan bagian polosnya.  Kebetulan, model instant ini bisa difungsikan bolak-balik sehingga bisa 2 model 1 hijab.  Asyikkan?







Alhamdulillah, produksi pertama mengeluarkan 4 motif langsung laris manis.  Hanya tinggal beberapa buah saja.  malah ada yang pake' mau tunggu edisi selanjutnya baru dikirimkan ke daerah tempat tinggalnya sekalian irit ongkos kirim.




Tapi..ke depannya ada beberapa perbaikan disana-sini, soal motif danwarna.  nampaknya motifnya harus lebih disederhanakan lagi agar tidak menjurus ke tabarruj, Walla'hualam.  Karena bagaimana juga idealisme SYAR'I jangan sampai terlupakan.  Insya Allah.  Tapi dasar wong Indonesia sukanya yang jreng-jreng! *tepokjidat

Wassalam
JeungRirie

Kritik bukan Kripik

Kalau dimasukkan ke dalam hati, kritikan itu memang kadang menyakitkan hati.
Tapi..kalau kita mau melibatkan positive thingking, Insya Allah justru akan membangun diri kita.

Dan percayalah, suatu saat kita akan berterimakasih pada kritikus-kritikus diri dan karya kita.  Tanpa mulut pedes mereka, mungkin kita berada pada kondisi nyaman, gitu-gitu aja tanpa ada peningkatan significant.

Jadi...ceritanya saya yang masih meirintis usaha hijab syar'i berlabel SALIHA sedang mulai kembali setelah beberapa saat off karena program menuju hamil dan akhirnya hami kemudian terhenti kembali karena meskipun tidak jadi hamil tapi harus menemani orang tua berobat ke luar Jakarta sesaat.

Di saat mulai membangun kembali ini, ada beberapa karya saya pribadi "dikritik" oleh seseorang yang justru orang yang cukup dekat dengan saya.  Basicly, I am totally opened sama kritikan, hanya saja...caranya menyampaikan yang sempat membuat saya sedih.  Bukankah hubungan 'kami' cukup dekat sehingga seharusnya dia bisa menyampaikan kritikan itu langsung pada saya?  Padahal saya tidak pernah meng-konfrontir pendapat atau opinini dia atau masukannya selama ini.  Nyatanya saya tahu kritikan itu justru dari ketidaksengajaan saya membaca isi Blackberry messengernya pada orang terdekat diantara kami lainnya.  Ok, this is my bad, tapi beneran deh nggak sengaja ngebacanya (*Alasan).

Isi kritikannya sih sebenarnya nggak terlalu pedes, tapi cukup membuat mata saya agak meradang sedikit, "kok gini sih penilaiannya?", "Kalau emang ga oke, kenapa nggak disampaikan langsung?", hiks..i was sad temporarely. Toh saya akan menerima setiap kritikan sebagai MASUKAN tambahan siapa tau memang bermanfaat di kedepannya nanti.  Tapi...kenyataannya kritikan dia agak tidak sesuai dengan keadaan dilapangan.  Hal yang dia kritik tersebut malah laris manis di pasaran, paling cepat habis, hehehe...yah itu kan soal selera, soal market.  Tidak semua selera customer musti dituruti, ada yang bagus dan cocok ya disesuaikan, jika tidak yang ditampung aja dengan senyum.

Tapi, kemudian coba saya pikirkan, disatu sisi ada benarnya juga isi kritikan dia yang kedepannya bisa jadi masukan saya untuk mengembangkan usaha dan mimpi saya ini.  Dan saya bisa menilai maksud kritikannya dia atas maksud baik.  Cuma ya itu dia, kok ya musti dibelakang? Teuteup ya ada tapi dan tapi-nya. :D

After all, I have to thankful banget!  Tanpa kritikan-kritikan saya nggak akan maju-maju! Thank you bin syukron lho!

Wassalam

Tuesday, June 4, 2013

Mencintaimu karena Allah (Happy B'day Sayang!)

Mungkin secara materi, hadiah ini tak bernilai
Tapi sungguh saat ini hanya ini yang sanggup kuberikan

Hadiah yang kuberikan setiap saatnya, tanpa menunggu tanggal kelahiranmu
Meski banyak ketidak sempurnaan di kanan-kiri, depan dan belakang.

Tapi, janjiku, kan tetap ku dalam lingkaranku, setia dalam pelukanmu
Tidak akan bergeming walau badai dunia menghantam
Karena hanya maut yang mampu menjadi badai perpisahan kita

Aku takkan pergi, tetap bersamamu, dalam balutan kasih dan cinta karena Ilahi, Insya Allah.

Selamat ulang tahun sayang!
Semoga ALlah memberikan karunia dan ridho-Nya selalu dalam usia-usia selanjutnya.
Teruslah menjadi Imam dalam aturan-Nya
Tetaplah menjadi kasih yang lembut dalam setiap santunnya kata
Tetaplah menjadi kehangatan dalam dinginnya pelukan dunia

I love you bcoz of Allah!

*Hugging & *Kisses


Istrimu
JeungRirie

HIJAB SYAR'I, TITIK TANPA KOMA

Sungguh saya berterimakasih pada tokoh atau ikon-ikon hijab yang saat ini begitu banyak bermunculan.  Mereka menginspirasi begitu banyak muslimah, baik itu yang muda maupun yang sudah  dewasa.  Tidak bisa dipungkiri keberadaan mereka termasuk memperluas kesadaran muslimah untuk menutup aurat.  Meski terdapat banyak kekurangan disana-sini, tentu tidak membuat kita lupa menghargai daripada tidak bertindak sama sekali.

Manusia adalah selemah-lemahnya mahluk-Nya, yang memang menjadi sasaran utama syetan untuk digoda.  Maka, segala upaya akan dilakukan syetan untuk menjauhkan manusia dari aturan hakiki Allah Azza Wajalla.  Termasuk dalam kategori berhijab, memang tentang kekurangan atau kekurang tepatan cara atau metode menutup auratnya, termasuk cara syetan menggiring manusia untuk tak taat pada aturan sesungguh-Nya.  Namun,bukan berarti kemudian membuat kita jadi berjarak satu sama lain, tetaplah kita bersatu dengan tujuan yang sama syiar busana muslimah.  Adanya ketidak tepat disana-sini, tugas kita-lah sesama muslim untuk saling mengingatkan dan men-syiarkan hal-hal yang sekiranya mana yang benar mana yang tidak.  

Saya, sebagai mantan hijaber gaul yang berorientasi gaya hijab jauh dari nilai syar'i juga mengakui tidak mudah menggeser kemauan diri untuk merubah gaya penampilan yang sungguh sesuai syariat Islam.  Butuh proses yang juga tidak serta merta.  Hingga akhirnya saya memutuskan berubah menjadi lebih syar'i meski belum kaffah, itu juga banyak faktor yang mempengaruhi saya.  Antara lain wawasan/Ilmu dan lingkungan sekitar.

Wawasan trentang berhijab syar'i semakin saya temui dan dalami karena saya belakangan mulai aktif memperdalam wawasan ke-Islam-an (kemane aje? hehehe...), baitu dari pengajian-oengajian, ceramah di radio (Radio Rodja mostly), dari bacan-bacaan di buku maupun blog-blog Islami.  Rasanya aturan menutup aurat untuk muslimah secara syar;i makin nyata dan jelas dan lama-lama menyentil sanubari saya yang membuat saya malu sendiri.  Oh My God, Astagfirullah, ternyata saya masih jauh dari kecintaan pada Allah, Sang Maha Pencipta.  Bukankah kalau cinta kita selalu berusaha tampil cantik dna indah sesuai padangan seseorang?  mengapa tidak saya lakukanhal yang sama pada yang the on and only, Allah Azza Wajalla?  Sang maha pemilik saya sebagai salah satu mahluk ciptaanNya?  Ini kok malah sibuk mempercantik diri untuk dilihat manusia yang jauh dari aturan yang ditetapkanNya?

Dari situlah, saya akhirnya memutuskan, meski perlahan juga untuk mulai merubah penampilan lebih syar'i lagi.  Selamat tinggal yang namanya busana PAS BODY, kerudung lilit sana-sini meski keren tapi masih tidak menutupi bagian dada, no more celana jeans ketat membentuk paha dan betis-skinny jeans.  Mulai bersahabat dengan aneka busana longgar, gamis, lengkap dengan kerudung menjuntai minimal bawah dada.  Bahkan sekarang saya lebih nyaman dengan kerudung yang jumbo size menutup hingga minimal bawah perut.





Seperti yang saya bilang diatas, mungkin masih belum kaffah, it needs and takes time, but at least there is a progress day by day.  Saya tidak peduli tanggapan miring dibilang tidak mengikuti trend mode terkini, justru saya akan mengembangkan trend hijab syar'i, berhijab syar'i yang indah, yaitu sesuai syariat-Nya dan tetap indah.  Jangan salah, Islam juga menerapkan keindahan,  indah disini yaitu rapih dan pantas.  Rapih yang tidak overdesign (tabarruj) dan pantas selayaknya bagaimana muslimah harus berpenampilan.

Kedepannya, saya akan "terjun" dalam syiar hijab syar'i ini.  Seperti saya bahas diatas, bahwa saya tidak menyalahkan sahabat-sahabat hijaber, justru disini lah peran kita merangkul mereka, untuk perlahan bertransformasi.  Ada banyak ide dan gagasan saya dalam hal ini dan insya Allah perlahan akan saya jalankan.  Meski langkah kecil, tapi semoga bisa berefek domino, minimal mengispirasi dan mempengaruhi secara positif bagi sesama muslimah.  Aamiin.  Doakan ya sahabat!

Wassalam.
JeungRirie