Jakarta, 01 November 2012
Sebenarnya, tidak
ada alasan saya untuk terlalu bersedih.
Karena begitu banyak dukungan dan doa dari keluarga dan lingkungan
sekitar. Tiap kali ada yang
bertanya; “Bagaimana sudah ada tanda-tanda?”, dan tiap kali saya bilang BELUM,
tiap kali itu pula yang bertanya langsung mendoakan dan mencoba menghibur,
“Tenang aja, lagi dipersiapkan kok sama Allah, terus berusaha yah!”, atau
dukungan-dukungan sejenis lainnya. “Aamiin”, jawab saya dengan senyum
mengembang.
Dukungan suami
adalah paling utama membuat saya tegar.
Dia selalu mengingatkan bahwa anak itu soal kepercayaan yang Maha
Kuasa. Masih menurutnya, sepanjang
kami berusaha, soal hasil kan Allah yang maha tahu kapan waktu terbaiknya,
dinikmati saja dulu waktu hanya berdua ini. Toh masih banyak rizki lain selain anak yang diberikan Allah
buat kami yang patut kami syukuri.
Lucunya dia sampai berjanji, “Apa sih yang kamu takutkan kalau sampai
kita nggak punya anak? Saya kawin lagi? INSYA ALLAH NGGAK AKAN!”. Padahal tadinya saya malah nggak
kepikiran hal itu lho, ada sih sedikit, tapi nggak terlalu, hehehe…Dan, semua
yang dikatakannya adalah benar dan mampu membangkitkan kembali semangat saya
jikala galau akan anak datang.
CERIA lagi deh! I LUP YOU DEH!
Dukungan terbesar
tak kalah hebatnya tentu dari keluarga, Mama dan Papa khususnya. Berbeda dengan orang tua kebanyakan,
mereka tidak pernah merongrong kami soal anak, nampaknya mereka mengerti sekali
kondisi dan perasaan kami terutama perasaan saya-si perempuan. Jadi mereka memang tidak banyak
menyinggung soal anak. Tiap kali
ada orang lain yang menyinggung, merekalah yang menjadi tameng seakan
menunjukkan support untuk kami. “Iya, belum dikasih rizki soal anak, sabar
aja!”, ujar mama atau papa tiap kali ada yang menanyakan pada kami. Saya pun tenang, meski saya tahu betul,
pasti lah meski sudah punya banyak cucu dari kakak-kakak saya, mereka tentu
juga ingin cucu dari darah daging saya.
Tapi mereka sebagai orang tua yang beriman, mereka tahu betul bahwa anak
adalah soal rizki dari Allah. Kami
semua hanya diminta untuk bersabar dalam setiap ikhtiar. Tentu doa yang tiada henti, termasuk
dari Mama dan Papa yang saya yakini tidak pernah absen mendoakan saya dan suami
terutama perihal anak.
Dukungan tak
pernah absen tentu dari kakak-kakak kandung, adik kandung, saudara-saudara,
ipar-ipar, para Tante & Om, sahabat dan pihak-pihak yang mungkin tidak
tersebut di tulisan ini (maaf yah kalau kelupaan) sampai keponakan-keponakan. Nah soal keponakan nih, saya memang dekat
sekali sama anak-anak kecil itu, habis mereka lucu dan pintar-pintar. Lucunya nih, suatu ketika, dua
keponakan tertua saya ikut umroh sama nenek-kakeknya which is orang tua saya. Sebelum berangkat saya dan suami
berpesan sama mereka titip doa terutama supaya tantenya bisa segera hamil. Mereka sih dititipin doa manut alias
angguk-angguk aja. Dalam pikiran
saya, “tau deh dilakukan apa nggak, namanya juga anak-anak”. Eh ngak taunya, begitu pulang umroh,
salah satu dari mereka yaitu si Abang Abit anak kakak kedua saya laporan, “Iya
Abang udah doaain Aci Uwi supaya bisa cepat hamil”. Terus kami tanya si abang doa apa lagi, eh dia jawab dia
lupa doain lainnya malah yang dia ingat doa itu aja! Hahahaha…abang..abang…CUWI
LUP YOU!
Ada juga support
yang lucu dan menghibur, dari teman-teman dekat mama saya. Saya paling senang kalau sudah
berkumpulan sama mereka, karena rata-rata dari mereka selalu menghibur dan
penuh support. Apa karena mereka
wanita jadi punya sense of touchable-nya
lebih tinggi. Lucunya, rata-rata
dari mereka, tiap ketemua saya, sambil mendoakan sambil mengeluskan tangan
mereka ke perut saya, seakan-akan doa mereka mampu mengirimkan kehadiran janin
di perut saya. Hehehe…Aamiin! But I don’t mind, itu kan cara mereka
mendukung dan mengihibur, saya hargai sekali.
So…sudah begitu
banyak dukungan dan doa…saya rasa tinggal usaha kami berdua yang harus
dimaskimalkan untuk menghadirkan anak.
Tentu tetap tawakal sama Allah SUbhanallahu Wata’ala, soal hasilnya. HE KNOWS BEST FOR US! ALLAH gitu lho,
Sang Maha Kuasa, Pemilik segala DAYA!
Apa yang nggak bisa bagi-Nya? I BELIEVE THAT 100%!
No comments:
Post a Comment