Friday, January 25, 2013

Ketakutan Terbesar

Jakarta, 27 Oktber 2012

Apa yang paling kita (harusnya) takutkan dalam hidup di dunia?
Kehilangan harta?
Ditinggal pasangan? Tak bisa memiliki keturunan seumur hidup?
Kehilangan orang-orang terdekat kita? 
Atau kematian?

Saya coba bahas sedikit.  Bukan berarti saya sudah (seakan) sesempurna itu, justru untuk mengingatkan diri sendiri dan syukur-syukur menular secara positif kepada yang membacanya.  Aamiin.

Apapun yang sebutkan diatas, selain kematian tentunya, misal kehilangan harta, ditinggal pasangan, tak ada anak, apapun itu...bukankan pada akhirnya akan berujung pada KEHILANGAN atau BERPISAH di dunia?  Bukankah memang mati tak membawa keluarga, tak mengantongi materi ke akhirat apalagi menggandeng pasangan tercinta.  Bahwa pada akhirnya kita hanya membawa diri kita sendiri?

Kematian? Meski saya sendiri belum siap totally menghadapinya, bukankah ujung dari kehidupan ini adalah memang kematian?  Siap tidak siap, memang harus dihadapi bukan?

Lalu...apa yang semestinya ditakuti?
Saya tak tau apa pemikiran saya ini benar adanya, namun ini lah ketakutan terbesar saya.
SAYA TAKUT KEHILANGAN CINTA PADA ILAHI, SANG KHALIK.  
Saya takut tak mampu istiqomah, dan terlena pada godaan-godaan dunia.  Saya takut tak lagi mementingkan wajibnya sholat, saya takut terlena indahnya fashion bagi wanita, saya takut life is more omportant for me than akhirat, dan lain sebagainya yang menjadi part of syaitan. Na'udzubillahi minzalik.

Coba bayangkan, jika kita makin jauh dari-Nya, ibarat siang kehilangan matahari, maka kehidupan akan selalu gelap.  Sampai berapa lama cahaya buatan mampu menopang sinarnya untuk kebutuhan kehidupan manusia?

Tanpa cinta pada Allah Subhanallahu Wata'ala, kita akan makin jauh dari ajaran-ajaran kebenaran.  Makin seenaknya.  Dan JELAS akan makin tak berbekal untuk akhirat.  Bukankah kelak yang kurang-kurang itu akan menutup pintu kita menuju syurga? Walluhu'alam.  Sementara mimpi kita (orang normal yang pecaya pada kuasa Allah tentunya) adalah syurga bukan? I DO!

Dalam setiap doa saya, puncaknya (banyaknya) permintaan yang selalu dipanjatkan adalah agar dijadikan hamba yang selalu istiqomah kecintaan pada ILAHI ROBBI.  Sementara doa yang lain (tentu saja tidak absen dipanjatkan) tentu saja bagian dari reward atas cinta kita pada-nya.  InsyaAllah.

Semoga kita dijadikan hamba-hamba yang selalu bersyukur dan istiqomah dijalan-Nya, berdasarkan Quran & Hadist.  Aamin ya Robbal Alamiin.

Wassalam
Ririe

No comments:

Post a Comment