Monday, May 21, 2012

Sudah Sholat Belum?



Hari ini seorang teman mengirimkan pesan melalui blackberry messenger saya.  Tepatnya sebuah  pertanyaan yang susah-susah gampang menjawabnya.

"Kakak, gimana ya caranya supaya nggak malas sholat. Begitu mau sholat, eh maleeees banget rasanya!". JLEB!!!

Sempat syok sesaat membacanya.  Sempat agak bingung juga.  Masalahnya, ini seharusnya bukan pertanyaan lagi soal BAGAIMANA untuk kita-kita yang sudah tergolong dewasa.

Jika dikembalikan pada statusnya yang WAJIB, harusnya kita nggak ada alasan lagi untuk TIDAK melakukan yah? Tapi yang namanya manusia biasa yang memang kerap mudah tergoda syetan, suka cari-cari alasan untuk TIDAK melakukannya, masya Allah.

Mungkin pertanyaannya harusnya diganti,
"Bagaimana caranya menolak godaan syetan?".  Ini sih 'mudah' jawabnya : SHOLAT.
Nah kalau sholat saja sudah jadi masalah, bagaimana membentengi dirinya dong?

Well...tapi hidup adalah proses demi proses.  Dari yang nggak tahu jadi tahu, dari yang nggak pernah sholat, jadi mulai sholat meski  masih bolong-bolong.  Eh lama-lama selalu sholat 5 waktu.  Terus makin belajar, makin tahu yang sunnah juga PERLU, ditambah rawatibnya, tahajudnya, witirnya.  HEBRING nih yang begini! Nggak serta merta tapi berproses.  Tapi juga jangan berlindung di balik kata 'PROSES'. Kita juga jangan mau cuma stuck di proses yang itu-itu aja, kudu ada perkembangan dong! Seperti contoh diatas.

Masalahnya, kita-kita yang sudah sadar diri untuk sholat saja, kadang-kadang masih kesenggol setan, apalagi yang belum a.k.a masih malas? hayo ngaku!.

Balik ke laptop (Tukul banget sih!). :D
Saya langsung mutar otak bagaimana menjawab pertanyaan teman saya itu yang dari segi usia sebenarnya nggak jauh berbeda dengan saya. Saya agak menghindari jawaban yang terlalu 'keras', karena tipikal yang masih awam (seperti saya juga), kalau dikasihi tahu HITAM ITU HITAM, PUTIH ITU PUTIH, agak kurang mempan, malah mental a.k.a nggak ngaruh cyiiiin.  Tapiiii...saya mikir lagi, kok nanti takutk]nya malah jadi nggak jujur dong yah?

Akhirnya saya jawab begini deh :

Kalau ekstrem-nya sih "Ih  belum tentu besok gue masih hidup yah! Masa' mati dalam keadaanbelum sholat? Yahsud sholat deh!"
kalau jawaban santainya "Yahsud gue sholat deh, siapa tahu kalau gue sholat doa gue dikabulkan, yah siapa tau!".

Sebenarnya saya menekankan pada jawaban pertama, semoga saja dia 'ngeh.  Habis kalau dijawab "SHOLAT KAN WAJIB!", anak SD juga tau, apalagi kita yang sudah berumur gini, jadi bukan itu jawaban yang ditujukannya.

Saya berani jawab begitu juga karena itu yang saya 'praktekkan'.  Jika godaan menunda waktu sholat datang, langsung yang ada di otak saya, kalau saya sholatnya nanti-nanti, iya kalau masih ada umur saya, kalau tiba-tiba saya 'dipanggil-Nya'? Na'udubillahi minzalik.  Biasanya secepat kilat saya langsung sholat waktu itu juga.  Makin sadar soal kematian yang mutlak akan datang, lama-lama kita akan terbiasa, jadi kadang nggak perlu diingatkan lagi sama 'alarm' itu, dengan sendirinya akan sadar, "Oh oke, now it's time for sholat!". SETUJU?

Jagian aja sholat, masa' kia kalah?

Wassalam
Jeung Rie

No comments:

Post a Comment