Tuesday, January 14, 2014

Majelis Taklim Saliha, Terwujud!

Jujur! Hari ini saya bahagia sekali. Bukan karena dapat uang, kado atau sesuatu yang bersifat materi lainnya.  Tapi hari ini salah satu mimpi saya mengadakan kajian islam sesuai sunnah Rasul di rumah saya terlaksana.  Bonusnya selain setimpal ilmu saya juga mendapat teman-teman baru.  Indahnya silaturahim bukan?

Jadi ceritanya semenjak mulai aktif (meski belum kategori rajin) ikut kajian-kajian Islam, saya tersadarkan bahwa saya miskin ilmu.  Karena merasa miskin saya semakin haus ilmu.  Jadi saya selalu bersemangat mengikuti kajian-kajian khususnya yang berkesesuaian dengan syariat Islam yaitu bersumber dari Kitabullah-Alquran dan sunnah rasul sertq salafus sholeh.

Kendalanya adalah masih sedikitnya majelis taklim sesuai sunnah rasul yang rutin diadakan di daerah tempat saya tinggal.  Maklum saja, tinggal di Jakarta, jarak dan waktu bisa jadi kendala.  Ada kajian rutin sesuai diatas tapi agak jauh, harus berteman macet.  Kalau ada yang dekat kan bisa menambah semangat, apalagi bisa menjadi tuan rumah.  Bukankah Allah memberi pahala khusus bagi orang-orang yang menjadikan rumahnya sebagai tempat kajian ilmu.  Aamiin Yaa Robb!

Maka salah satu hajat saya jika sudah pindah rumah ditempat baru saya mau menjadi wadah  tempat menimba ilmu syari.  Menuntut ilmu islam supaya dalam berkehidupan sesuai tuntunan yang dicontohkan Rasul, bukan berdasarkan apa yang sudah biasa ada dalam masyarakat meski mengatasnamakan islam padahal tidak jelas sumber hukumnya atau hanya berdasarkan budaya apalagi kebiasaan negara atau kota atau suku tertentu. Ilmu dari Ustad yang bicara atau membagi ilmu mampu melampirkan sumber-sumber hukum yang shahih dan dapat dipertanggung jawabkan, yaitu Quran dan hadist.  Ustad-ustad yang ketika menyatakan hukum ini dan itu tahu suratnya dari Quran surat berapa dan ayat berapa, dari hadist shahih kah,  lemah kah atau palsu kah dan tentu saja dari kitab apa..

Pada awalnya sempat ada ketakutan hingga deg-deg-an takut jamaahnya sedikit, maklum ini perdana bagi saya membuat taklim kajian sendiri.  Untuk itu Saya harus melibatkan orang lain, saya tidak 'kerja' sendiri.  Saya ajak salah seorang sahabat saya berkolaborasi, kebetulan dia juga termasuk orang awam yang sedang haus ilmu syari yang memiliki teman-teman yang juga tertarik memperdalam ilmu islam.  Melalui sahabat saya ini, saya minta dia mengajak teman-temannya yang notabene ibu-ibu dari anak-anak teman sekolah anak sahabat saya itu ditambah beberapa orang teman saya, akhirnya hajat awal kajian itu terlaksana juga hari ini sesuai harapan.  Alhamdulillah.

Semalam sebelum hari H, para jamaah kajian sudah konfirmasi untuk datang, setidaknya cukup melegakan hati saya.  Namun Kekhawatiran saya muncul lagi pada pagi hari di hari H. Tiga jam sebelum jadwal kajian dimulai, hujan deras membasahi daerah Pondok Kelapa, tempat saya tinggal.  Langsung setan seakan berbisik ditelinga saya dan hampir saja membuat saya mau menyesali turunnya hujan karena sempat ada ketakutan jamaah tidak jadi datang.  Kemudian saya tersadarkan bahwa hujan kan juga rahmat Allah, kalau Allah meridhoi kajian ini mau hujan atau panas terik sekalipun pasti tetap akan berlangsung, kalau Allah tidak ridho, pasti ada maksud terbaik mengapa kajian jadi batal.  Karena hujan atau bukan hanya perantara cara Allah "mensukseskan" atau "membatalkan.  Kemudian cepat saya istigfar dan berdoa meminta ridhoNya agar kajian ini tetap berlangsung.  Soal hujan atau tidak terserah Allah bagaimana baiknya, kan Dia lebih tahu yang baik atau tidak bagi setiap mahlukNya. Wallahu'alam.

Alhasil, kurang lebih satu jam sebelum acara berlangsung, eh si hujan berhenti seberhentinya tidak juga menyisakan rintiknya.  Alhamdulillah-nya lagi, pas jam 9 pagi sesuai waktu yang diagendakan satu persatu jamaah kajian mulai berdatangan.  Pada akhirnya beberapa menit setelah itu akhirnya kajian pun kami mulai.  Terimakash, Alhamdulillah ya Allah, segala puji hanya bagiMu.

Bukan hanya jadinya kajian ini berlangsung yang membuat saya bahagia, juga senangnya hati saya melihat antusias jamaah menimba ilmu.  Mereka serius mendengar tiap ilmu yang disampaikan Ustad dengan tangan sibuk mencatat tiap sumber yang disampaikan Ustad.
"dicatat ya bu surat dan ayat Quran yang saya sampaikan.  Karena setiap ilmu harus ada sumber yang jelas.  Agar ibu-ibu tahu yang saya sampaikan bukan kata saya lho, tapi firman Allah dan sunnah Rasul!", ucap Ustad memperingati.

Harapan saya, kajian majelis taklim yang saya namakan Majelis Taklim Saliha ini bisa rutin diadakan sebulan 2 kali atau minimal sebulan sekali, supaya terjaga diri kita sebagai muslim yang sesuai syariat tentu dedngan terus bertambahnya ilmu, agar tak putus semangat dan otak ini berilmu.  Semoga rumah dan diri saya dapat menjadi wadah menimba ilmu sahabat-sahabat muslimah.  Semoga ini dapat menjadi ladang dakwah saya, Aamiin yaa Robb!
Mau ikutan?




No comments:

Post a Comment