Monday, June 24, 2013

Prosesi Pembangunan Rumah mungil kami

Setiap ujian pasti ada hikmahnya! TOTALLY BELIEVE ON IT!

Sejak bulan Desember tahun lalu, saya dan suami sedang dalam proses pembangunan rumah mungil kami di Perumahan Billy & Moon, Pondok Kelapa.  Sejak awal kami begitu bersemangat, maklum akhirnya kami diberikan rizki untuk kemudian hari hidup mandiri di rumah sendiri, Alhamdulillah.

Untuk proses pembvangunannya, kami menggunakan jasa borongan kontraktor yang merupakan rekomendasi dari si arsitektur rumah yang notabene si arsitektur adalah suami dari teman kakak saya.  Awal bekerja sama kami cukup puas karena mendapatkan bentuk design rumah tak jauh berbeda dari yang saya siapkan sejak awal dan si kontraktor yang secara komunikasi bagus cara kerjanya.  Pembangunan awal rumah juga terasa cepat, tau-tau sudah berdiri bangunan dasar.

Sayang, kami memang tak mempunyai cukup waktu untuk intens terhadap pemantauan perkembangan rumah ini dikarenakan beberapa kondisi antara lain kondisi program kehamilan dan akhirnya berujung kehamilan serta kondisi suami yang beberapa kali mendapatkan tigas kantor ke luar negeri.  Jadi sepenuhnya kami percayakan pada laporan dari si kontraktor.  tapi setiap ada waktu kami selalu sempatkan mengontrol, minimal 1-2 minggu sekali.

Namun rupanya pemantauan yang kurang dari kami ini membuat kami akhirnya sadar ada beberapa kondisi yang tidak sesuai kesepatan awal.  Terutama dari segi waktu.  Rasanya sudah berbulan-bulan tapi perubahan demi perubahan belakangan menjadi tidak significant alias kok ya masih begitu-begitu saja.  Kalaupun ada hanya pada beberapa bagian yang harusnya bisa dikerjakan dalam waktu beberapa hari bukan hitungan bulan.  Sementara kami sudah keluar uang melebihi kesepakatan kerjasama.

Pada bulan Juni awal melihat banyak gelagat kurang baik, serta kurangnya tanggung jawab arsitektur yang awalnya memperkenalkan kami dengan team kontraktor (which is dia mengaku satu team).  Masalahnya kami sudah keluar uang 95% lebih, tapi keadaan bangunan masih belum dari 80%.  Dan kami terus dikejar-kejar permintaan uang dari pihak kontaktor, padahal perjanjiannya semestinya baru kami tunaikan 10% tersisa setelah rumah selesai terbangun.  Satu sisi positif, si kontraktor berterus terang membuthkan uang karena dia mengalami kerugian telah ditipu mandor tukang sebelumnya, sehingga dia tidak mempunyai cukup dana untuk menutupi dulu sisa pembangunan, kecuali kami membanyarkan sisa uang pembangunan.  Sementara team lainnya (Si arsitektur) tidak mau ikut bertanggung jawab atau menanggung sementara dengan alasan perjanjian diatas kertas bukan atas nama dia.  Padahal dia yang menerima uang DP pembangunan awal rumah.

Melihat gelagat demi gelagat, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama.  Kami takutkan kesulitan dana membuat pembangunan rumah pada akhirnya tidak maksimal.  Tapi kami hargai kejujuran dari si kontraktor yang sebenarnya selalu menekankan akan tetap bertanggung jawab menyelesaikan pembangunan rumah ini sampai tuntas.

Qadarallah, belum sempat kami sampaikan niat kami tersebut, Innalillahi wainna ilaihi roji'un, si kontraktor berpulang ke Rahmatullah secara mendadak terkena serangan jantung.  Semua tentunya terkejut tak terkecuali kami.  Apalagi saya dan suami yang masih berkomunikasi melalui telepon di ujung telepon pada pagi hari sebelumnya.  bahkan Rahimahullah sempat mendoakan saya diakhir pembicaraan kami di telepon.

Rupanya Allah Subnahanallahu Wata'ala sungguh-sungguh mengabulkan niat kami untuk menyudahi kerjasama tetapi dengan caraNya, cara terbaikNya, Wallahu'alam, chusnudzon saya dan suami.

Sudah, kami ikhlaskan apa yang telah lalu dan terjadi.  Siapa yang menduga akhirnya akan begini?  Memang hanya Allah yang tau soal umur manusia.  Tho memang sejak awal kami mau memutuskan kerjasama ini.  Jadi dengan meninggalnya si kontraktor, makin kuat alasan kami untuk mengambil alih pembangunan rumah ini.

Dan meskipun ada kerugian dari segi dana dan waktu, tapi ikhlaskan semuanya tanpa menuntut apapun dari si ahli waris yaitu sang istri kontraktor.  Kami tambah yakin mengikhlaskan karena iktikad baik dari keluarga Almarhum menghubungi kami memohonkan maaf atas nama sang suami dan membicarakan kelanjutan proyek pemgangunan rumah.

Tidak sampai hati rasanya melihat kondisi sang istri dan anak-anak yang masih kecil.  belum lagi dia dan keluarganya harus menanggung hutang pada para suplier pembangunan rumah kami.  jadi mengikhlaskan hak kami rasanya sudah sangat pas.  Kerugian uang bisa dicari, tapi kalau kehilangan orang yang kita cintai pasti tak mudah dilalui.  Akhirnya kami pun setuju untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan melegalkan perjanjian pemutusan hubungan serta pengambil alihan pembangunan diatas surat perjanjian berkekuatan hukum wa-merking notaris guna menghindari tuntutan tak bertanggung jawab di belakang harinya.  Dan semoga perdamaian ini menjadi bekal amal rahimahullah kontraktor dan kami semua kelak di akhirat, Aamiin Yaa Robb!

Kondisi akhir pembangunan rumah



Setelah urusan dengan kontraktor lama selesai.  Segeralah kami bergerak kembali melanjutkan pembangunan rumah.  Alhamdulillah Allah memudahkan kami mendapatkan pemborong jasa tukang yang baru.  Segi positifnya kami dapat berbagi rizki dengan para tukang yang baru dan dapat memilih bahan-bahan bangunan sesuai selesa karena kali ini kami belanja sendiri untuk proses fisnishing pembangunan rumah.  Sehingga tentu lebih puas.  Dan saya sangat menikmati proses pembelanjaan bahan-bahan bangunan, membeli batu alam untuk dinding, membeli epralatan kamar mandi sesuai selera (tapi juga disesuaikan budget hehehe) dan sebagainya.

Dua buah shower terpilih



Insya Allah jika sesuai perjanjian, sebelum rumah kami sudah dapat diselesaikan, Aamiin.
Doakan yah!

Wassalam
Jeung Ririe

Tuesday, June 11, 2013

Ketika Sabar dan Pasrah Akhirnya Bicara


Suatu masa, saya mendengarkan jeritan hati seorang sahabat.  
Dia bertanya "Sampai mana batas seseorang untuk memohon maaf atas kesalahannya jika tak sedikitpun ada respon balik?".  Ah pertanyaan yang sulit.  Saya tak sanggup menjawab panjang lerbar selain memintanya untuk SABAR dan PASRAH kan sama Allah Subhanallahu Wata'ala, karena DIA-lah yang punya kuasa penuh atas segala apa yang ada di dunia dan akhirat, Wallahu'alam.  Hingga akhirnya jari-jari saya menorehkan tulisanberikut ini yang terinspurasi darinya.  Terimakasih sahabat!


Tak ada yang patut aku sombongkan.
Segala yang kupunya pun semua milikNya.
Kalaupun aku meminta, aku hanya meminta kejujuran.
Bukankah kita bersaudara?

Kalau ada yang miring, tak ada salah saudara membenarkan.
Kalau perlu pecutlah aku jika memang kata-kata indah tak lagi mampu mengingatkanku.
Bukan menggunjingkan dibelakangku.  Meski itu keburukanku yang nyata.

Hingga kemudian aku meledak
Kuakui itu karena emosiku menguasaiku
Dan itu pun bukan pembenaran.  Tetap aku yang salah!

Lantas, sedikit cubitanku itu membuatmu begitu membenciku.  Sehingga secuil kebaikanku pun tak pernah ada artinya bagimu.
Mungkin tak ada apa-apa kasihku yang selama ini kutebar yang bukan berupa materi, bukan uang.

Memang aku salah, dan aku sudah meminta maaf.
Jika itu tak cukup bagimu, biarlah Allah Azza Wajalla yang pada akhirnya menentukan apa hukuman terbaik untukku

Aku hanya berusaha membahagiakan orang-orang terkasihku, meski kadang tidak tepat caraku.
Jika, pelukan yang pernah aku beri tak pernah ada artinya karena cubitanku, maka kuserahkan pada Allah semata.

Tugasku hanya meminta maaf dan memperbaiki.
Karena aku, kamu dan semua manusia bukanlah mahluk sempurna yang tak pernah luput dari salah.

Aku tak mau sombong apalagi angkuh.   Apalah yang kupunya, karena memang aku tak pernah memberi materi besar seperti dia yang lain padamu.
Kalau menurutmu aku menghinamu, mengecilkanmu
Kuyakinkan, semua pradugamu hanya bisikan syetan yang membuat segala suudzon bersemayam di benakmu.

Kalau memang pahlawan bagimu, orang yang pernah menolongmu dengan uang, maka memang aku belum pahlawanmu.  Kalau cinta kasih definisimu karena aku tak pernah menyematkan berlian di kantongmu, maka berarti aku tak pernah mengasihimu.

Tapi…jika ada waktumu, mohon bukalah lembaran-lembaran masa lalu kita.
Lalu tengoklah sedikit, ya sedikit saja, semoga ada kau temukan, bahwa aku pernah melukis warna pelangi di hari-hari kita.  Mungkin tak berkilau berlian, tapi ada dan aku tulus.

Jika tidak cukup juga bagimu atau tak pernah ada artinya juga bagimu…sudahlah, aku pasrahkan pada Allah Subhanallahu Wata’ala!  Insya Allah kelak DIA yang mengetuk pintu hatimu, Wallahu’alam.

Thursday, June 6, 2013

Kesalahan-kesalahan dalam berpenampilan sebagai Muslimah (Be syar'i Please!)

Kesalahan dalam berbusana muslimah:

- Bajunya ketat, pas body (body fit), membentuk body.Longgarkanlah!

- Pake' celana panjang eh nge-pas bin ketat pula.Better wear rok atau baju terusan (dress/gamis/abaya)

- Pake' baju jenis atas-bawah, tp atasannya pendek sepinggang. Klo nunduk,jongkok,bisa ngintip bagian dalam..

- baju atasan pendek ngebentuk body bagian pinggang. Lain hal klo hijabnya gondrong alias panjang se-paha

- Legging dijadikan busana luar(celana), helloo..legging u/ senam atau celana dalaman gamis

- Stop Ilegal Legging!

- Pake' baju tangannya pendek, 3/4, 7/8. Yg boleh nampak itu cm wajah&tangan (yg ada jarinya)

- punggung tangan ke atas itu aurat juga sisters! Haram to be seen!

- Panjang busana ngatung alias diatas mata kaki. Panjangkanlah hingga menyentuh lantai!

- Tidak pakai kaos kaki, kulit kaki telanjang kemana2. Lain hal klo ketutup sepatu. Kaki aurat juga lho

- Inner baju dijadikan pakaian luar. Jangan sebab biasanya kaos inner itu pas badan, ketat.

- Inner kepala (dikenal inner ninja, maroko & sejenisnya) dinampakkan, hanya ditutup sedikit bagian

- Memperlihatkan inner, kerudung lilit sana/i m'p'lihatkan bentuk kepala&sekitarnya

- jadi kerudung jg hrs longgar biar tdk m'bentuk kepala,leher&sekitarnya.Aurat ditutup bkn dibungkus!

- Kerudung dimodel2in macam2, lilit sana, lilit sini. Selain ribet-in kita sendiri, fungsinya jd melenceng.

- Pakaian warna/i tabrak lari,eh kerudung jg aneka motif memusingkan mata.Sederhanalah dlm penampilan

Kesalahan berbusana 2

- Kerudung pendek demi sebuah nama "GAYA"/"FASHION! Panjangkanlah minimal bawah dada

- Lebih panjang lagi lebih 'keren' bin afdhol,klo bs sampai menutupi bagian pinggang (front)&bokong (back)

- Karena bagian pinggang&bokong itu bagian yg mudah terlihat lekukannya krn efek jatuhnya bahan pakaian

- Tidak pakai inner/dalaman kerudung. Rambut2 kcl jadi muncul2 diserat2 bahan kerudung..

- Juga jd menerawangkan rambut kita klo bahan kerudug ngga tebal. Tebalkanlah!

- Tidak ber-inner,poni atas kening (rambut2 kcl) ngintip2. Pakailah inner/dalaman, nah ini baru fungsi inner

- Pakai kerudung yg bahannya tipis menerawang tdk dilipat/double.Biasanya jenis bahan2 sifon (sifon biasa,paris,ceruti)

- yg umum dijual, kerudung segi4 sifon tipis ini tipis sekali,biar sdh dilipat dua jg klo warna muda msh tipis transparan

- Ada jg krn niat biar gede bisa nutup dada,kerudung sifon ini dilipat sedikit di bagian kepala...

- Alhasil,meskipun panjang tapi bawahnya tetap tipis krn tdk di double

- Biar aman, gunakan 2 kerudung sifon, trus dilipat lagi jadi dua, kemudian pilih warna agak2 gelap 

- Kerudung dihiasi macam2 hiasan,bros bunga dikanan,kupu2 nemplok dikepala,kumbang dikiri.Bling2 pening deh!

- Kerudung bermotif berlebihan memancing pandangan.Mis:motif tengkorak,Marlyn monroe (kok produk mati smua?anehnya ini nyata ada!)

Kesalahan hijab 3

- Ada punuk unta dibelakang kepala baik karena efek rambut maupun efek cepol rambut buatan

- Punuk unta diharamkan lho. Hadist Nabi Salallahu alaihi wassalam, wanita punuk unta termasuk golongan neraka.Na'udzubillahiminzalik!

- Klo mmg rambut gondrong bin panjang, ikat di bwh, kepang lalu masukkan kedlm baju blkg,aman!

- Make up tebal merona kayak mau ngelenong! Alis melengkung tak natural.Alis asli dikerok (ini jelas haram)

- MakeUp tebal, pipi merah sentuhan blushOn,bibir mencolok kyk cabe.Please don't!

Apa yg saya tuliskan, peringatan untuk diri saya sendiri sekaligus untuk saudari2 Muslimah sekalian. Kebenaran dari Allah, jika ada yg salah sudah tentu lemahnya saya sebagai manusia. Wassalam

Realisasi Hijab Syar'i


1) Para pakar/Ustad/da'i kyknya sdh srg bahas busana syar'i.Realisasinya gmn sih?

Sblmnya kita bahas dulu syarat2 busana syar'i yuk!Sila tambah/perbaiki jk ada slh!

2) Menutup seluruh tubuh kecuali wajah&tangan. Berarti kaki jg aurat.Menutup bukan membungkus#syar'i

3) Busana longgar, tidak ketat, tidak membentuk badan #syar'i

4) Tebal, Tidak tipis menerawang, tdk transparan, tdk bayang2. Baik busana ataupun kerudungnya.#syar'i

5) Tidak tabarruj, tidak berlebihan, tidak bling2 bin campur wrna/i memusingkan mata #syar'i

6) Trus realisasinya gimana yah? #syar'i

7) Pakaian: gamis longgar, i-line/A-line. Termasuk dibagian lengan+tangan+dada jg longgar.#syar'i

8) Sy dulu "lupa", baju sih longgar eh bagian lengan & tangan ketat,smntr kerudung pendek sebatas dada..

9)...bentuk lengan dan tangan jd nampak jelas. Krn cm kebungkus bukan ketutup #syar'i

10) Gunakan bahan yg tidak terlalu lemas krn cenderung nyeplak bentuk tubuh.

11) Kain katun paling aman dibanding kaos spy tidak nyeplak tadi.#syar'i

12) Kerudung: menutupi dr rambut, kepala sampai minimal bawah dada#syar'i

13) Pastikan jg kerudung menutupi bahu, karena bagian ini berlekuk. #syar'i

14) Jadi biarkanlah kerudung jatuh menutupi seluruhnya tidak b'batas lilitan,lipatan dan sejenisnya#syar'i

15) Usahakan panjang kerudung lebih dalam lagi dr sekedar bawah dada u/ menghindari..

16) efek lekukan2 dr efek busana. Posisi kerudung yg pjg dpt membantu menutupi seandainya sesekali...
17) ...pakaian melekuk/melipat2 hingga lekuk tubuh terlihat. #syar'i

18) Kerudung longgar, besar, panjang jg memudahkan kita u/ sholat saat berada diluar rmh tak memerlukan mukena lg #syar'i

19) Jika panjang kerudung hanya sebatas bawah dada, pastikan busana kita bnr2 longgar.#syar'i

20) Sy pribadi memilih kerudung longgar, besar, panjang. Nyaman, terlindungi dan nyata syarI.#syar'i

21) U/ mobilisasi tinggi better gunakan kerudung praktis,dikenal "Bergo",ga ribet...

22) ..memudahkan pula saat wudhu. Tinggal angkat, wudhu, langsung pasang deh #syar'i

23) Hindari hiasan kerudung,motif&warna/i ngejreng, ditakutkan jatuhnya jd tabarruj. #syar'i

24) Hindari model kerudung yg aneh/macam2, bs menarik perhatian org,ingat fungsi kerudung sbgi hijab...

25) ..y/i menutupi perhiasan (aurat) bkn justru menunjukkan. #syar'i

26) Jgn kreatif ga puguh, u/ apa kreatif tp menyalahi aturan #syar'i?

27) Kerudung jg jangan transparan,hindari bahan yg tipis seperti sifon/ceruti/paris sejenisnya #syar'i

28) Klo tidak di double2 bisa menerawang, bisa2 keliatan bagian leher/lekukan atas tubuh. #syar'i.

29) Kaki jg aurat.Jd panjangkan pakaian bwh hingga menyentuh tanah,kaki tdk terlihat #syar'i

30)Gunakan kaos kaki, m'hindari busana bawah tersingkap jd aurat kaki ttp trjaga #syar'i

31) Jgn anggap remeh soal kaki ya, kaki jg aurat sama wajibnya ditutupi seperti tubuh #syar'i

32) Jangan anggap remeh soal tutup aurat,harus sesuai ketentuan berlaku,klo ga tertolak #syar'i

33) Bukan "yg penting ditutup"! Tapi "TUTUP yg penting!" #syar'i

34) Jangan tunggu HATI DIHIJAB dulu, berarti tunggu hati ditutup?kapan benernya?#syar'i

35) Menutup aurat (SYAR'I) itu WAJIB sama halnya dg WAJIB pd SHOLAT, PUASA. #syar'i

36). Yuk mulai tinggalkan yg sempit2, yg dililit2, putar sana/i. Jadilah Muslimah sebenarnya dlm b'penampilan. #syar'i

38) Monggo bin mangga, ada kritikan&masukan apalagi u/ tampilan busana #syar'i

semoga bermanfaat. Silahkan share supaya makin melebarkan lagi 'virus' #hijabsyar'i

wassalam
JeungRirie

Menghitung Kehidupan

"seperti yang saya tuliskan dalam note facebook"

Aku berusaha menulis seratus kekuranganku, kedukaanku, kesedihanku. 

Kenapa aku begitu, mengapa aku begini?
Kemana inginku itu? Mana mimpiku ini!
Mengapa lukisanku ada haru biru bukan ceria merah jambu?
Mengapa hujanku pilu bukan rintik rinai sore?

Dan terus tanganku menulis dan menuliskan tanya yang hanya bertumpu pada pilu hidupku.

Ternyata...jangankan seratus, aku bahkan terhenti belum pada hitungan sepuluh.

Dan...aku terperangah disaat aku pikir hanya ada 2 genggam tangan kegembiraanku, ternyata aku tak dapat berhenti pada sejuta hitungan sekalipun. Hitungan itu yakin akan tak terhingga & akan terus berlangsung pada episode tak berkesudahan.
Lalu...apakah ada alasanku untuk tak bersyukur?
Alhamdulillah!


Wassalam
JeungRirie

"Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" #hijabsyari

"Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" #hijabsyari

Kemarin saya terinspirasi oleh sebuah quote yang baus seperti diatas.  Melalui quote itu saya rasa pas sekali jika disandingkan pada hal hijab syar'i.  Seperti diketahui meski fenomena berhijab semakin  berkembang, tapi juga tidak bisa dipungkiri 'ajaibnya' cara berhijab para muslimah, termasuk kadang saya juga kok. :D

Seperti celotehan saya seperti biasanya, bahwa sudah semestinyalah kita punya pegangan yang tidak sekedar baik tapi juga BENAR, yaitu bagaimana berhijab yang sesuai syariat.  Berdasarkan pengalaman saya jika dihubungkan dengan quote diatas yaitu "Biasakan yang betul, betulkan yang biasa" terkait berhijab syar'i, bahwa sesungguhnya bertransformasi diri haruslah dimulai dengan bersegera kemudian membiasakannya.  Tentu membiasakan diri akan hal yang benar yaitu berhijab sesuai syariat.  Dilengkapi dengan memperbaiki perlahan hal-hal  (sudah menjadi kebiasaan sebelumnya) yang kurang tepat atau tidak benar meski kadang ada baiknya.

Jadi...berhijab syar'i itu soal kemauan, kemudian menjadikannya kebiasaan, lama-lama akan menikmati dengan sendirinya, InsyaAllah!

Wassalam
JeungRirie

Efek berkoar soal hijab syari

"Hijab Syar'i!"

Dua kata yang semakin sering saya dengung-dengungkan belakangan ini di berbagai media sosial atas nama saya khususnya.  Intinya saya insya Allah ingin ikut menyiarkan berhijab sesuai syariat agar para muslimah semakin menutup aurat sesuai ketentuan yang Allah Azza Wajalla tetapkan dan di sunnahkan oleh Rasulullah shalallahualaihi wasallam.

Nah sehubungan dengan rutinnya saya memposting hal-hal bernuansa hijab syar'i, baik itu status di facebook, status di twitter, instagram dan sebagainya, rupanya makin mempatenkan diri saya dengan trademark #HIJABSYAR'I.

Tentunya saya berharap akan berpengaruh terhadap saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya yang intens 'berkomunikasi' dunia maya, Aaamiin Yaa Robb. Nah, ada kejadian lucu soal ini.  Mungkin sedikit banyak ada yang kesentil bahkan akhirnya ikut berubah.  Ada juga yang tentu nya masih tutup kuping tutup mata.  Lucunya, sepengamatan saya, ternyata ada juga beberapa dari 'mereka' yang akhirnya 'dituntut' secara tidak langsung berpenampilan (minimal mendekati) syar'i dengan kerudung menjulur hingga bawah dada karena akan bertemu dengan saya.  Begitu bertemu secara tidak sengaja saya temukan masih dengan kondisi not syar'i.  Segi positifnya adalah, setidaknya syiar saya ada sedikit pengaruh meski baru sekedar ketika berhadapan dengan saya.

Mungkin 'mereka' malu jika bertemu dengan perempuan yang getol berkoar soal hijab syar'i ini tapi hijabnya masih melilit leher atau pendek diatas dada.  Yah seharusnya bukan malu terhadap manusia ya, tapi malu sama Allah sehingga memecut kita ntuk selalu taat pada aturan-Nya.  Namun setidaknya masih baguslah ada sedikit kemauan berubah meski pada kondisi tertentu.  Kita doakan saja, semoga berhijab syar'i-nya akan keterusan karena kesadaran pada Ilahi bukan takut atau nggak enak sama manusianya, hehehe...Aamiin!

Hidup hijab syar'i! ;-)



Wassalam
JeungRie


Hijab syar'i instant motif Saliha

Sebenarnya Saya atau Saliha bukan pioner sama bergo model terbaru yang Saliha keluarkan, yaitu bergo instan motif.  Justru saya mendapatkannya dari produk orang lain yang kemudian mengalami sedikit modifikasi sana-sini.



Lho, dalam bisnis mencontek itu diperbolehkan asal tidak plek-plek atau totally.  Bahasa marketingnya ATM; Amati-Tiru-Modifikasi.  begitu jjuga yang saya coba terapkan pada beberapa produk saya ketika saya mati ide untuk mengeluarkan produk terbaru.  Maklum saya masih pemula di dunia ini, jadi kata pakar-pakar bsins cara termudah ya ATM aja dulu.

Nah untuk produk hijab syar'i instant motif-begitu saya menyebut model hijab kali ini, saya tiru model dasarnya kemudian saya perbaiki dari sisi kualitas, yaitu sisi kenyamanan dan design motifnya.  Juga berdasarkanmasukan dari kakak-kakak saya yang lebih dahulu menemukan model ini.
Saya pilih bahan chiffon silk untuk jenis motif dan chiffon cerruti untuk bahan bagian polosnya.  Kebetulan, model instant ini bisa difungsikan bolak-balik sehingga bisa 2 model 1 hijab.  Asyikkan?







Alhamdulillah, produksi pertama mengeluarkan 4 motif langsung laris manis.  Hanya tinggal beberapa buah saja.  malah ada yang pake' mau tunggu edisi selanjutnya baru dikirimkan ke daerah tempat tinggalnya sekalian irit ongkos kirim.




Tapi..ke depannya ada beberapa perbaikan disana-sini, soal motif danwarna.  nampaknya motifnya harus lebih disederhanakan lagi agar tidak menjurus ke tabarruj, Walla'hualam.  Karena bagaimana juga idealisme SYAR'I jangan sampai terlupakan.  Insya Allah.  Tapi dasar wong Indonesia sukanya yang jreng-jreng! *tepokjidat

Wassalam
JeungRirie

Kritik bukan Kripik

Kalau dimasukkan ke dalam hati, kritikan itu memang kadang menyakitkan hati.
Tapi..kalau kita mau melibatkan positive thingking, Insya Allah justru akan membangun diri kita.

Dan percayalah, suatu saat kita akan berterimakasih pada kritikus-kritikus diri dan karya kita.  Tanpa mulut pedes mereka, mungkin kita berada pada kondisi nyaman, gitu-gitu aja tanpa ada peningkatan significant.

Jadi...ceritanya saya yang masih meirintis usaha hijab syar'i berlabel SALIHA sedang mulai kembali setelah beberapa saat off karena program menuju hamil dan akhirnya hami kemudian terhenti kembali karena meskipun tidak jadi hamil tapi harus menemani orang tua berobat ke luar Jakarta sesaat.

Di saat mulai membangun kembali ini, ada beberapa karya saya pribadi "dikritik" oleh seseorang yang justru orang yang cukup dekat dengan saya.  Basicly, I am totally opened sama kritikan, hanya saja...caranya menyampaikan yang sempat membuat saya sedih.  Bukankah hubungan 'kami' cukup dekat sehingga seharusnya dia bisa menyampaikan kritikan itu langsung pada saya?  Padahal saya tidak pernah meng-konfrontir pendapat atau opinini dia atau masukannya selama ini.  Nyatanya saya tahu kritikan itu justru dari ketidaksengajaan saya membaca isi Blackberry messengernya pada orang terdekat diantara kami lainnya.  Ok, this is my bad, tapi beneran deh nggak sengaja ngebacanya (*Alasan).

Isi kritikannya sih sebenarnya nggak terlalu pedes, tapi cukup membuat mata saya agak meradang sedikit, "kok gini sih penilaiannya?", "Kalau emang ga oke, kenapa nggak disampaikan langsung?", hiks..i was sad temporarely. Toh saya akan menerima setiap kritikan sebagai MASUKAN tambahan siapa tau memang bermanfaat di kedepannya nanti.  Tapi...kenyataannya kritikan dia agak tidak sesuai dengan keadaan dilapangan.  Hal yang dia kritik tersebut malah laris manis di pasaran, paling cepat habis, hehehe...yah itu kan soal selera, soal market.  Tidak semua selera customer musti dituruti, ada yang bagus dan cocok ya disesuaikan, jika tidak yang ditampung aja dengan senyum.

Tapi, kemudian coba saya pikirkan, disatu sisi ada benarnya juga isi kritikan dia yang kedepannya bisa jadi masukan saya untuk mengembangkan usaha dan mimpi saya ini.  Dan saya bisa menilai maksud kritikannya dia atas maksud baik.  Cuma ya itu dia, kok ya musti dibelakang? Teuteup ya ada tapi dan tapi-nya. :D

After all, I have to thankful banget!  Tanpa kritikan-kritikan saya nggak akan maju-maju! Thank you bin syukron lho!

Wassalam

Tuesday, June 4, 2013

Mencintaimu karena Allah (Happy B'day Sayang!)

Mungkin secara materi, hadiah ini tak bernilai
Tapi sungguh saat ini hanya ini yang sanggup kuberikan

Hadiah yang kuberikan setiap saatnya, tanpa menunggu tanggal kelahiranmu
Meski banyak ketidak sempurnaan di kanan-kiri, depan dan belakang.

Tapi, janjiku, kan tetap ku dalam lingkaranku, setia dalam pelukanmu
Tidak akan bergeming walau badai dunia menghantam
Karena hanya maut yang mampu menjadi badai perpisahan kita

Aku takkan pergi, tetap bersamamu, dalam balutan kasih dan cinta karena Ilahi, Insya Allah.

Selamat ulang tahun sayang!
Semoga ALlah memberikan karunia dan ridho-Nya selalu dalam usia-usia selanjutnya.
Teruslah menjadi Imam dalam aturan-Nya
Tetaplah menjadi kasih yang lembut dalam setiap santunnya kata
Tetaplah menjadi kehangatan dalam dinginnya pelukan dunia

I love you bcoz of Allah!

*Hugging & *Kisses


Istrimu
JeungRirie

HIJAB SYAR'I, TITIK TANPA KOMA

Sungguh saya berterimakasih pada tokoh atau ikon-ikon hijab yang saat ini begitu banyak bermunculan.  Mereka menginspirasi begitu banyak muslimah, baik itu yang muda maupun yang sudah  dewasa.  Tidak bisa dipungkiri keberadaan mereka termasuk memperluas kesadaran muslimah untuk menutup aurat.  Meski terdapat banyak kekurangan disana-sini, tentu tidak membuat kita lupa menghargai daripada tidak bertindak sama sekali.

Manusia adalah selemah-lemahnya mahluk-Nya, yang memang menjadi sasaran utama syetan untuk digoda.  Maka, segala upaya akan dilakukan syetan untuk menjauhkan manusia dari aturan hakiki Allah Azza Wajalla.  Termasuk dalam kategori berhijab, memang tentang kekurangan atau kekurang tepatan cara atau metode menutup auratnya, termasuk cara syetan menggiring manusia untuk tak taat pada aturan sesungguh-Nya.  Namun,bukan berarti kemudian membuat kita jadi berjarak satu sama lain, tetaplah kita bersatu dengan tujuan yang sama syiar busana muslimah.  Adanya ketidak tepat disana-sini, tugas kita-lah sesama muslim untuk saling mengingatkan dan men-syiarkan hal-hal yang sekiranya mana yang benar mana yang tidak.  

Saya, sebagai mantan hijaber gaul yang berorientasi gaya hijab jauh dari nilai syar'i juga mengakui tidak mudah menggeser kemauan diri untuk merubah gaya penampilan yang sungguh sesuai syariat Islam.  Butuh proses yang juga tidak serta merta.  Hingga akhirnya saya memutuskan berubah menjadi lebih syar'i meski belum kaffah, itu juga banyak faktor yang mempengaruhi saya.  Antara lain wawasan/Ilmu dan lingkungan sekitar.

Wawasan trentang berhijab syar'i semakin saya temui dan dalami karena saya belakangan mulai aktif memperdalam wawasan ke-Islam-an (kemane aje? hehehe...), baitu dari pengajian-oengajian, ceramah di radio (Radio Rodja mostly), dari bacan-bacaan di buku maupun blog-blog Islami.  Rasanya aturan menutup aurat untuk muslimah secara syar;i makin nyata dan jelas dan lama-lama menyentil sanubari saya yang membuat saya malu sendiri.  Oh My God, Astagfirullah, ternyata saya masih jauh dari kecintaan pada Allah, Sang Maha Pencipta.  Bukankah kalau cinta kita selalu berusaha tampil cantik dna indah sesuai padangan seseorang?  mengapa tidak saya lakukanhal yang sama pada yang the on and only, Allah Azza Wajalla?  Sang maha pemilik saya sebagai salah satu mahluk ciptaanNya?  Ini kok malah sibuk mempercantik diri untuk dilihat manusia yang jauh dari aturan yang ditetapkanNya?

Dari situlah, saya akhirnya memutuskan, meski perlahan juga untuk mulai merubah penampilan lebih syar'i lagi.  Selamat tinggal yang namanya busana PAS BODY, kerudung lilit sana-sini meski keren tapi masih tidak menutupi bagian dada, no more celana jeans ketat membentuk paha dan betis-skinny jeans.  Mulai bersahabat dengan aneka busana longgar, gamis, lengkap dengan kerudung menjuntai minimal bawah dada.  Bahkan sekarang saya lebih nyaman dengan kerudung yang jumbo size menutup hingga minimal bawah perut.





Seperti yang saya bilang diatas, mungkin masih belum kaffah, it needs and takes time, but at least there is a progress day by day.  Saya tidak peduli tanggapan miring dibilang tidak mengikuti trend mode terkini, justru saya akan mengembangkan trend hijab syar'i, berhijab syar'i yang indah, yaitu sesuai syariat-Nya dan tetap indah.  Jangan salah, Islam juga menerapkan keindahan,  indah disini yaitu rapih dan pantas.  Rapih yang tidak overdesign (tabarruj) dan pantas selayaknya bagaimana muslimah harus berpenampilan.

Kedepannya, saya akan "terjun" dalam syiar hijab syar'i ini.  Seperti saya bahas diatas, bahwa saya tidak menyalahkan sahabat-sahabat hijaber, justru disini lah peran kita merangkul mereka, untuk perlahan bertransformasi.  Ada banyak ide dan gagasan saya dalam hal ini dan insya Allah perlahan akan saya jalankan.  Meski langkah kecil, tapi semoga bisa berefek domino, minimal mengispirasi dan mempengaruhi secara positif bagi sesama muslimah.  Aamiin.  Doakan ya sahabat!

Wassalam.
JeungRirie

Tidak Jadi Hamil adalah Berkah-Nya

Wuah sudah lama sekali saya tidak menggoyangkan jari-jari ini dalam blog.  Agak feeling guilty sih.  Oke lah, sekarang harus mulai rutin menulis lagi, biar otak nggak tumpul, jari-jari nggak kaku.;-)

Melihat posting terakhir saya masih bercerita tentang kehamilan.  Qadarallah, kehamilan saya tidak bisa berlangsung lama hingga melahirkan.  Mungkin Allah masih memberikan kesempatan saya dan suami menikmati 'pacaran resmi' berdua lebih lama lagi.  Tepat di usia kandungan menginjak usia 3 bulan, saya harus ikhlas atas keputusan dokter bahwa kandungan saya harus digugurkan karena kantong kehamilan yang tidak berkembang bahkan tidak ada embrionya.  Sebenarnya sejak awal kehamilan sudah ada indikasi kearah tersebut yang dikenal dengan istilah BLIGHTED OVUM atau kantong kosong.  Namun dokter masih menunggu kepastian hingga usia kandungan ke-12 untuk benar-benar yakin, mengingat saya tidak mengalami pendarahan atau sejenisnya yang biasanya ciri-ciri tidak berkembangnya janin yang akan gugur dengan sendirinya.  Akhirnya, karena kenyataan yang ada kami mengikhlaskan hal tersebut demi kebaikan saya juga sebagai ibunya.  Percuma juga dipertahankan, wong nggak ada bakal  janin apalagi akan jadi bayi, wallahu'alam.

Bohong kalau saya tidak sedih dan drop.  Wow..I was really deep in blue, purple malah, hallah! Tapi hanya beberapa saat.  Suami, Mama & Papa, keluarga besar saya sangat men-support dan menguatkan hati saya bahwa semua ini bukanlah akhir dari segalanya, bahwa pasti ada maksud dan hikmat baik dari Allah atas semua takdir ini.

Kemudian saya memutuskan untuk tak berlama-lama dalam balutan duka, saya juga tidak mau membuat hati suami dan kedua orang tua khususnya terbelenggu dalam duka juga. karena jika saya terpuruk, pasti kesedihan mereka justru berkali-kali dibanding saya, dengan kenyataan saya tidak jadi hamil saja sudah berita yang sedih apalagi jika harus saya tambah dengan keterpurukan hati saya?  Saya pikir terlalu egois jika hal tersebut saya biarkan.  Mereka amunisi terbesar saya, masa' saya buat sedih terus? NOPE, I HAVE TO WAKE UP!

Alhamdulillah, setelah menyerahkan dan mencurahkan semua perasaan saya pada Allah Subhanallahu Wata'ala, maka perlahan saya pun merelakan diri saya sudah tidak hamil lagi. Kemudian berbagai jawaban seakan diberikan Allah atas apa hikmah dibalik semua ini yang sejak semula saya yakini.  Salah satunya adanya kepastian bahwa ternyata porsi haji yang saya daftarkan sejak tahun 2009 akhirnya lolos untuk berangkat di tahun ini, Alhamdulillah 'ala kulli hall.  Kalau saja saya tetap hamil, mungkin saya harus berangkat tahun depannya, which is sendirian, hiks. Wallahualam

Selalu ada hikmah terbaik dibalik setiap takdirnya.
Serahkan saja semua pada Allah Azza wajalla setelah segala daya dan upaya, Aamiin.

Tetap semangat ya sahabat!

Wassalam
JeungRirie